Penerapan Model Land Reform By Bland Dalam Program Redistribusi Tanah Obyek Reforma Agraria Di Kantor Pertanahan Kabupaten Blitar
Main Author: | -, Masduki |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2019
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/179826/ |
Daftar Isi:
- Hasil Peneltian : (1) Kelebihan/ kekuatan model Land Reform by Grace adalah struktur pelaksana dari kegiatan redistribusi tanah jelas telah dibentuk Panitia Pertimbangan Land Reform serta Panitia Redis oleh Kementerian terkait dan didukung dengan alokasi dana yang bersumber dari APBN/APBD serta didukung dengan data obyek tanah TORA (Tanah Obyek Reforma Agraria) yang secara rinci menyebutkan status hak atas tanah, luas serta penerima obyek. Namun kelemahannya adalah timbulnya komplain/atau ketidakpuasan masyarakat terkait dengan waktu proses penerimaan obyek reditrubusi tanah yang cenderung lama dan luas tanah yang terbatas. (2) Model yang ideal dan merupakan temuan dari penulis terhadap program Redistribusi Tanah Obyek Reforma Agraria di Kabupaten Blitar adalah penulis mengajukan model baru yakni Land Reform By Blend hal ini merupakan hasil perpaduan antara model land reform by grace dan model land reform by leverage sehingga saling menutupi kekurangan dan kelemahan masing masing model tersebut. Rekomendasi: (1) Menerapkan model land reform by blend dalam program redistribusi TORA sebagai upaya untuk meminimalisir hambatan-hambatan yang dihadapi dan untuk mempercepat program redistribusi tanah di Kabupaten Blitar. (2) Evaluasi dan monitoring program redistribusi tanah secara berkala dengan mengecek keberlanjutan dari redistrisbusi tanah melalui kelompok tani yang ada di setiap lokasi objek land reform.