Pengaruh Umur Sapi Bali Terhadap Konsentrasi, Motilitas Individu Spermatoza, pH, Dan Volume Semen Segar

Main Author: Rifano, Mohammad Yan
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2019
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/179773/
Daftar Isi:
  • Sapi Bali merupakan sapi lokal yang memiliki keunggulan nilai karkas yang tinggi sekitar 57% dan dapat beradaptasi terhadap lingkungan sangat baik serta kemampuan beradaptasi terhadap pakan yang terbatas. Hal ini berpotensi sapi Bali sebagai salah satu sumber penghasil daging guna memenuhi kebutuhan daging nasional. Inseminasi Buatan (IB) adalah salah satu teknologi reproduksi yang mampu dan telah berhasil untuk meningkatkan perbaikan mutu genetik ternak, sehingga dalam waktu pendek dapat menghasilkan anak dengan kualitas baik dalam jumlah yang besar dengan memanfaatkan pejantan unggul sebanyak – banyaknya. Kualitas semen merupakan salah satu faktor keberhasilan IB. Kualitas semen dari pejantan unggul dipengaruhi oleh umur, umur berpengaruh dalam pertumbuhan dan perkembangan organ – organ reproduksi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh umur sapi Bali terhadap konsentrasi, motilitas individu spermatozoa, pH, dan volume semen segar pada tingkat umur yang berbeda di Balai Besar Inseminasi Buatan Singosari, Malang. Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan masukan atau informasi bagi BBIB Singosari dalam mengevaluasi kualitas semen segar sapi Bali. Penelitian ini dilakukan di Balai Besar Inseminasi Buatan (BBIB) Singosari yang berada di Desa Toyomarto, Singosari, Malang, Jawa Timur. Pengumpulan data dilaksanakan pada 14 Juni 2019 sampai 14 Juli 2019. Materi penelitian ini menggunakan data sekunder dari data penampungan semen 6 ekor sapi Bali yang kemudian dibagi menjadi 3 kelompok yaitu kelompok sapi Bali berumur 3 – 4 tahun, kelompok sapi Bali berumur 5 – 6 tahun, dan kelompok sapi Bali berumur 7 – 8 tahun. Data yang diambil data sekunder catatan produksi semen dan kualitas semen segar dari sapi Bali di Balai Besar Inseminasi Buatan Singosari selama 6 bulan. Pengambilan data dilakukan secara purposive sampling (secara sengaja) dengan ketentuan sapi Bali memiliki data recording penampungan yang lengkap dari bulan Desember 2018 – Mei 2019. Data yang diambil dari setiap individu sapi Bali sebanyak 17 ulangan. Pengujian semen segar secara makroskopis dan mikroskopis dilakukan oleh tenaga ahli laboratorium BBIB Singosari. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus. Data yang diambil data sekunder catatan produksi semen dan kualitas semen segar dari sapi Bali di Balai Besar Inseminasi Buatan Singosari selama 6 bulan terakhir. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL), apabila ada perbedaan yang nyata atau sangat nyata maka dianalisis lanjut dengan menggunakan uji Beda Nyata Terkecil (BNT). Variabel yang diamati meliputi konsentrasi, motilitas individu, pH, dan volume semen segar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa umur memiliki pengaruh sangat nyata (P<0,01) terhadap beberapa varibel penelitian seperti konsentrasi dan motilitas individu. Rataan konsentrasi semen segar pada kelompok umur 3 – 4 tahun, 5 – 6 tahun, dan 7 – 8 tahun berturut-turut adalah 937,65±104,06 jt/ml, 696,76±167,58 jt/ml, dan 1086,71±120,42 jt/ml. Rataan motilitas individu semen segar pada kelompok umur 3 – 4 tahun, 5 – 6 tahun, dan 7 – 8 tahun berturut – turut adalah 81,34±6,67%, 73,44±9,82%, dan 84,44±6,25%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa umur memiliki pengaruh tidak berbeda nyata (P>0,05) terhadap pH, dan volume. Rataan pH semen segar pada kelompok umur 3 – 4 tahun, 5 – 6 tahun, dan 7 – 8 tahun berturut – turut adalah 6,58±0,13, 6,58±0,11, dan 6,52±0,12. Rataan volume semen segar pada kelompok umur 3 – 4 tahun, 5 – 6 tahun, dan 7 – 8 tahun berturut – turut adalah 5,36±1,02 ml/ejakulasi, 5,87±1,12 ml/ejakulasi, dan 6,14±1,21 ml/ejakulasi. Kesimpulan dari hasil penelitian ini adalah umur sapi Bali berpengaruh terhadap konsentrasi dan motilitas individu, namun tidak berpengaruh terhadap volume dan pH. Semakin meningkatnya umur sapi Bali mengakibatkan peningkatan konsentrasi dan motilitas individu. Saran dari hasil penelitian ini perlu lebih lanjut untuk mengkaji kualitas semen segar pada masing masing individu. Setiap pejantan di Balai Besar Inseminasi Buatan Singosari perlu dievaluasi performan produksi semen sebagai dasar untuk kebijakan afkir agar usaha semen beku lebih efisien.