Pengaruh Penambahan Jus Daun Sirih dalam Air Minum Terhadap Jumlah Telur, Warna kuning Telur dan IOFC Pada Puyuh Fase Layer
Main Author: | Rahmani, Nur |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2019
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/179729/ |
Daftar Isi:
- Puyuh merupakan salah satu jenis usaha ternak unggas yang banyak dikembangkan di Indonesia. Keberhasilan suatu usaha ternak puyuh yaitu hasil produksi yang maksimal dan berkualitas baik tergantung pada bibit (breeding), pakan (feeding) dan pengelolahan (management). Faktor penting dalam pemeliharaan puyuh adalah ketersediaan pakan. Biaya yang dikeluarkan untuk pakan dalam usaha peternakan puyuh dapat mencapai 60-70% dari total biaya produksi ternak unggas. Usaha peternak yang dapat dilakukan dalam menekan biaya pakan salah satunya dengan memanfaatkan antibiotik agar pakan yang diserap lebih optimal dan pakan yang dikonsumsi juga efisien. Salah satu alternatif yang dapat digunakan yaitu memanfaatkan tanaman herbal seperti daun sirih yang berguna sebagai antibiotik alami. Daun sirih umumnya mengandung minyak atsiri yang dapat meningkatkan konsumsi pakan pada puyuh sehingga meningkatkan produksi dan mudah didapatkan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan mengevaluasi pengaruh penambahan jus daun sirih dalam air minum terhadap jumlah telur, warna kuning telur dan IOFC puyuh serta untuk mengetahui level yang sesuai untuk meningkatkan variabel. Hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan informasi kepada masyarakat dan peternak tentang manfaat penambahan jus daun sirih dalam air minum terhadap jumlah telur, warna kuning telur dan IOFC puyuh serta menambah kajian keilmuan tentang pemanfaatannya jus daun sirih pada puyuh. Penelitian ini dilaksanakan di peternakan puyuh milik Bapak Samsul yang beralamatkan di Dusun Bunder, Desa Ampeldento, Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang. Waktu penelitian dilaksanakan mulai tanggal 27 Maret sampai dengan 1 Mei 2019. Materi penelitian adalah puyuh dengan spesies Coturnix coturnix japonica berumur 7 minggu sebanyak 72 ekor yang berjenis kelamin betina. Metode yang digunakan adalah percobaan lapang menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 6 ulangan sehingga diperoleh 24 unit percobaan. Perlakuan tersebut adalah (P0) 55 ml air minum + 0 ml jus daun sirih, (P1) 55 ml air minum + 14 ml jus daun sirih, (P2) 55 ml air minum + 20 ml jus daun sirih, (P3) 55 ml air minum + 26 ml jus daun sirih. Data yang diperoleh dari hasil penelitian ini menggunakan analisis ragam (ANOVA) dari Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan menggunakan program Microsoft Excel. Hasil penelitian menunjukan bahwa penambahan jus daun sirih dalam air minum pada puyuh memberikan pengaruh yang sangat nyata (P<0,01) terhadap jumlah telur dan IOFC, sedangkan warna kuning telur memberikan pengaruh yang tidak nyata (P>0,05). Rataan jumlah telur tertinggi P2 (26,72±1,22) dan terendah P3 (23,06±1,47). Rataan IOFC yang tertinggi P2 (1593,84±405,85) dan terendah P3 (597,35±373,33). Rataan warna kuning telur tertinggi P3 (7,71±0,75) dan terendah P0 (6,50±0,55). Kesimpulan dari penelitian ini penambahan jus daun sirih dalam air minum mempengaruhi jumlah telur dan IOFC. Perlakuan terbaik adalah penambahan jus daun sirih 20 ml yang ditunjukan pada jumlah telur dan IOFC yang tinggi. Saran yang dapat diberikan yaitu penambahan jus daun sirih 20 ml dalam air minum dapat diterapkan pada peternakan puyuh karena dapat memberikan hasil yang tertinggi terhadap jumlah telur dan IOFC.