Biologi Tetranychus Urticae Pada Dua Varietas Pepaya
Main Author: | Ramadhan, Rahma Wulan |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2019
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/179621/ |
ctrlnum |
179621 |
---|---|
fullrecord |
<?xml version="1.0"?>
<dc schemaLocation="http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc/ http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc.xsd"><relation>http://repository.ub.ac.id/179621/</relation><title>Biologi Tetranychus Urticae Pada Dua Varietas
Pepaya</title><creator>Ramadhan, Rahma Wulan</creator><subject>632.9 General topics of pest and disease control</subject><description>Pepaya varietas Thailand dan Calina memiliki daya jual baik dipasaran.
Produksi buah pepaya fluktuatif, salah satu kendala muncul dari serangan hama
tungau Tetranychus urticae K. (Acarina: Tetranychidae). Tungau ini bersifat
polifag. Kehilangan hasil pada tingkat serangan tinggi dapat mencapai 95%.
Penelitian tentang biologi tungau T. urticae pada tanaman pepaya di Indonesia
masih belum banyak dilakukan sehingga diharapkan dapat memberikan informasi
awal yang berguna untuk menunjang pengendalian tungau T. urticae.
Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Hama Tumbuhan, Jurusan Hama
dan Penyakit Tumbuhan, Fakultas Pertanian, Universitas Brawijaya pada bulan
Januari sampai Juni 2019. Menggunakan tungau T. urticae, daun pepaya varietas
Calina dan Thailand diperoleh dari kebun percobaan Universitas Brawijaya,
Jatikerto, Malang. Penelitian dilakukan menggunakan Rancangan Acak Lengkap
(RAL). Pengamatan biologi meliputi lama perkembangan pradewasa, lama hidup
jantan serta betina dan keperidian imago betina. Pengamatan lama perkembangan
pradewasa jantan dilakukan dengan menempatkan seekor betina T.urticae pada
fase teliokrisalis yang dibiarkan hingga meletakkan telur, setelah itu imago
dikeluarkan dan hanya disisakan satu telur di dalam arena percobaan. Pengamatan
lama perkembangan pradewasa betina dilakukan dengan menempatkan satu
pasang imago jantan dan betina yang dibiarkan selama 24 jam hingga
menghasilkan telur, selanjutnya imago dikeluarkan dan hanya disisakan satu telur
di dalam arena percobaan. Pengamatan lama perkembangan pradewasa diamati 3
jam sekali sampai menjadi imago. Pengamatan lama hidup dan keperidian
dilakukan dengan menempatkan sepasang imago baru yang muncul pada hari
yang sama. Pengamatan keperidian imago betina T. urticae dilakukan dengan
menghitung jumlah telur yang di letakkan oleh imago betina T. urticae, setelah
diamati semua telur disingkirkan dari arena percobaan. Pengamatan keperidian
dan lama hidup T. urticae diamati setiap hari dan berakhir sampai tungau tersebut
mati. Selain itu dilakukan pengamatan tipe reproduksi tungau T. urticae
mengunakan imago betina yang mengalami kopulasi dan tidak mengalami
kopulasi. Pengamatan nisbah kelamin juga dilakukan untuk melihat perbandingan
antara jantan dan betina tungau T. urticae pada suatu populasi yang dipelihara.
Data biologi dianalisis menggunakan uji t pada taraf kesalahan 5%.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa daun varietas Thailand lebih sesuai
bagi kehidupan T. urticae dibandingkan daun pepaya varietas Calina. Hal ini
terlihat dari siklus hidup T. urticae lebih singkat pada daun pepaya varietas
Thailand (12,57 hari) dibandingkan varietas Calina (13,85 hari). Lama
perkembangan pradewasa betina dan jantan T. urticae lebih singkat pada daun
pepaya varietas Thailand (11,08 dan 9,19 hari) dibandingkan pada daun varietas
Calina (12,36 dan 9,91 hari). Daun pepaya varietas Calina dan Thailand tidak
mempengaruhi keperidian dan lama hidup Tetranychus urticae jantan serta betina.</description><date>2019-12-18</date><type>Thesis:Thesis</type><type>PeerReview:NonPeerReviewed</type><identifier> Ramadhan, Rahma Wulan (2019) Biologi Tetranychus Urticae Pada Dua Varietas Pepaya. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya. </identifier><relation>SKR/FP/2019/919/052002024</relation><recordID>179621</recordID></dc>
|
format |
Thesis:Thesis Thesis PeerReview:NonPeerReviewed PeerReview |
author |
Ramadhan, Rahma Wulan |
title |
Biologi Tetranychus Urticae Pada Dua Varietas
Pepaya |
publishDate |
2019 |
topic |
632.9 General topics of pest and disease control |
url |
http://repository.ub.ac.id/179621/ |
contents |
Pepaya varietas Thailand dan Calina memiliki daya jual baik dipasaran.
Produksi buah pepaya fluktuatif, salah satu kendala muncul dari serangan hama
tungau Tetranychus urticae K. (Acarina: Tetranychidae). Tungau ini bersifat
polifag. Kehilangan hasil pada tingkat serangan tinggi dapat mencapai 95%.
Penelitian tentang biologi tungau T. urticae pada tanaman pepaya di Indonesia
masih belum banyak dilakukan sehingga diharapkan dapat memberikan informasi
awal yang berguna untuk menunjang pengendalian tungau T. urticae.
Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Hama Tumbuhan, Jurusan Hama
dan Penyakit Tumbuhan, Fakultas Pertanian, Universitas Brawijaya pada bulan
Januari sampai Juni 2019. Menggunakan tungau T. urticae, daun pepaya varietas
Calina dan Thailand diperoleh dari kebun percobaan Universitas Brawijaya,
Jatikerto, Malang. Penelitian dilakukan menggunakan Rancangan Acak Lengkap
(RAL). Pengamatan biologi meliputi lama perkembangan pradewasa, lama hidup
jantan serta betina dan keperidian imago betina. Pengamatan lama perkembangan
pradewasa jantan dilakukan dengan menempatkan seekor betina T.urticae pada
fase teliokrisalis yang dibiarkan hingga meletakkan telur, setelah itu imago
dikeluarkan dan hanya disisakan satu telur di dalam arena percobaan. Pengamatan
lama perkembangan pradewasa betina dilakukan dengan menempatkan satu
pasang imago jantan dan betina yang dibiarkan selama 24 jam hingga
menghasilkan telur, selanjutnya imago dikeluarkan dan hanya disisakan satu telur
di dalam arena percobaan. Pengamatan lama perkembangan pradewasa diamati 3
jam sekali sampai menjadi imago. Pengamatan lama hidup dan keperidian
dilakukan dengan menempatkan sepasang imago baru yang muncul pada hari
yang sama. Pengamatan keperidian imago betina T. urticae dilakukan dengan
menghitung jumlah telur yang di letakkan oleh imago betina T. urticae, setelah
diamati semua telur disingkirkan dari arena percobaan. Pengamatan keperidian
dan lama hidup T. urticae diamati setiap hari dan berakhir sampai tungau tersebut
mati. Selain itu dilakukan pengamatan tipe reproduksi tungau T. urticae
mengunakan imago betina yang mengalami kopulasi dan tidak mengalami
kopulasi. Pengamatan nisbah kelamin juga dilakukan untuk melihat perbandingan
antara jantan dan betina tungau T. urticae pada suatu populasi yang dipelihara.
Data biologi dianalisis menggunakan uji t pada taraf kesalahan 5%.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa daun varietas Thailand lebih sesuai
bagi kehidupan T. urticae dibandingkan daun pepaya varietas Calina. Hal ini
terlihat dari siklus hidup T. urticae lebih singkat pada daun pepaya varietas
Thailand (12,57 hari) dibandingkan varietas Calina (13,85 hari). Lama
perkembangan pradewasa betina dan jantan T. urticae lebih singkat pada daun
pepaya varietas Thailand (11,08 dan 9,19 hari) dibandingkan pada daun varietas
Calina (12,36 dan 9,91 hari). Daun pepaya varietas Calina dan Thailand tidak
mempengaruhi keperidian dan lama hidup Tetranychus urticae jantan serta betina. |
id |
IOS4666.179621 |
institution |
Universitas Brawijaya |
affiliation |
mill.onesearch.id fkp2tn.onesearch.id |
institution_id |
30 |
institution_type |
library:university library |
library |
Perpustakaan Universitas Brawijaya |
library_id |
480 |
collection |
Repository Universitas Brawijaya |
repository_id |
4666 |
subject_area |
Indonesian Language Collection/Kumpulan Karya Umum dalam Bahasa Indonesia* |
city |
MALANG |
province |
JAWA TIMUR |
shared_to_ipusnas_str |
1 |
repoId |
IOS4666 |
first_indexed |
2021-10-28T07:02:34Z |
last_indexed |
2021-10-28T07:02:34Z |
recordtype |
dc |
_version_ |
1751453887365120000 |
score |
17.538404 |