Pengaruh Dosis Mikoriza Terhadap Peningkatan Kandungan Senyawa Fenol Pada Tanaman Padi (Oryza Sativa L.) Untuk Menghambat Serangan Patogen Rhizoctonia Solani Penyebab Penyakit Hawar Pelepah Pad
Main Author: | Faizal, Muhammad Luki |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2019
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/179615/ |
Daftar Isi:
- Penyakit hawar pelepah pada tanaman padi menjadi permasalahan yang penting karena dapat menurunkan hasil produksi 20-35% di negara-negara produsen padi dunia, hal ini merupakan masalah tersendiri di Indonesia karena merupakan bahan pangan pokok. Mengoptimalkan peran metabolit sekunder dihadirkan sebagai upaya untuk menganani permasalahan tersebut. Metabolit sekunder merupakan produk yang dapat dihasilkan oleh tanaman, jenis dan kuantitas senyawa metabolit sekunder memiliki keberagaman pada setiap jenis tanamannya. Fungsi dari metabolit sekunder adalah mampu melindungi dan meningkatkan ketahanan tanaman dari serangan penyakit khususnya jamur, salah satu senyawa yang mudah ditemukan dan berperan melindungi adalah senyawa fenol. Ketersediaan senyawa fenol mampu ditingkatkan melalui aplikasi mikoriza. Mikoriza memiliki peran membantu tanaman untuk menjangkau nutrisi yang dibutuhkan, melindungi tanaman dari penyakit tular tanah. Pada aplikasinya, mikoriza dicampur dengan media tanam yang mendukung peran mikoriza tersebut namun juga harus mampu sebagai media yang sesuai dengan pertumbuhan tanaman, salah satunya dengan pencampuran kompos dan pasir. Kompos bermanfaat untuk menunjang nutrisi yang dibutuhkan oleh tanaman, sedangkan pasir mampu mendukung mikoriza untuk berkolonisasi. Berdasarkan hal tersebut, penelitian ini bertujuan untuk mempelajari bagaimana pengaruh dosis mikoriza yang diaplikasikan terhadap kandungan senyawa fenol untuk meningkatkan ketahanan tanaman dalam menghambat intensitas penyakit hawar pelepah padi oleh R. solani. Penelitian ini dilakukan sejak Desember 2018 hingga Oktober 2019 yang dilakukan di UPT Kompos FP UB, Laboratorium Penyakit Tumbuhan 3 HPT FP UB, Lembaga Laborarotium Sentral Ilmu Hayati (LSIH) UB dan Rumah Kaca UIN Malang. Ada 6 perlakuan yang diaplikasikan pada penelitian ini, terdiri dari K0 (tanah konvensional + pupuk NPK anorganik), K1 (AMB-P07 tanpa mikoriza), M1 (AMB-P07 + mikoriza 5 gram), M2 (AMB-P07 + mikoriza 10 gram), M3 (AMB-P07 + mikoriza 15 gram), M4 (AMB-P07 + mikoriza 20 gram). Variabel yang diamati antara lain kandungan senyawa fenol, waktu inkubasi patogen, intensitas penyakit, rata-rata tinggi tanaman, dan rata-rata jumlah anakan. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, diketahui bahwa aplikasi mikoriza dapat meningkatkan kandungan senyawa fenol pada tanaman padi yang memiliki rata-rata kandungan senyawa fenol sebesar 0,252 ppm yang merupakan hasil signifikan ketika dibandingkan dengan perlakuan kontrol. Selain itu, perlakuan mikoriza dapat menekan serangan R. solani berdasarkan masa inkubasi munculnya gejala penyakit dengan waktu terlama membutuhkan waktu 7,6 hari pada kemunculannya pada perlakuan M4, serta berdasarkan intensitas penyakit terendah sebesar 3,12% yang terdapat pada perlakuan M3. Namun aplikasi mikoriza belumii mampu berperan optimal pada masa vegetatif tanaman padi, hal tersebut terlihat pada rata-rata tinggi tanaman dengan perlakuan mikoriza yang memiliki nilai terendah sebesar 81,46 cm dan jumlah anakan terendah dengan nilai rata-rata anakan sebesar 11,60.