Pengaruh Penggunaan Leguminosa Berbeda Pada Pakan Lengkap Berbasis Kulit Kopi(Coffea sp.) Terhadap Kecernaan Secara In Vitro dan Konsentrasi Amonia
Main Author: | Pranata, Risa |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2019
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/179607/ |
Daftar Isi:
- Kulit kopi, konsentrat dan daun leguminosa dapat diolah menjadi pakan lengkap. Syarat pakan lengkap yang baik harus memenuhi kandungan nutrien yang seimbang dan memadai sesuai dengan kebutuhan ternak. Pakan lengkap yang akan diberikan pada ternak dilakukan uji nilai kecernaan menggunakan teknik in vitro untuk menentukan potensi pakan yang dapat dimanfaatkan oleh ternak, yakni dengan meniru kondisi rumen sebenarnya. Nilai kecernaan pakan sangat penting diketahui karena dapat digunakan untuk menentukan mutu pakan tersebut. Tingkat kecernaan suatu bahan pakan yang semakin tinggi dapat meningkatkan efisiensi penggunaan pakan, oleh karena itu perlu dilakukan penelitian mengenai pengaruh penambahan leguminosa berbeda pada pakan lengkap berbasis kulit kopi (Coffea sp.) terhadap konsentrasi amonia (NH3), kecernaan bahan kering (KcBK) dan bahan organik (KcBO). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kecernaan bahan kering (KcBK), bahan organik (KcBO) secara in vitro dankonsentrasi amonia (NH3), dari penggunaan leguminosa berbeda pada pakan lengkap berbasis kulit kopi (Coffea sp). Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Nutrisi dan Makanan Ternak Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya, Malang, pada tanggal 20 Juni sampai dengan 27 Agustus 2019. Metode penelitian ini yang digunakan yaitu percobaan di laboratorium menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan yang berbeda dan 3 kali ulangan yaitu pakan lengkap dengan penambahan jenis daun leguminosa yang berbeda. Pakan lengkap disusun iso-protein dengan kandungan PK 14% dengan proporsi 40% konsentrat dan 60% hijauan (berdasarkan BK). Berikut susunan perlakuan dalam penelitian ini; P1 : 40% konsentrat + 60% Hijauan (58,8% Kulit kopi + 1,2% Indigofera sp.); P2 : 40% konsentrat + 60% Hijauan (58,1% Kulit kopi + 1,9% Gliricidia sepium); P3 : 40% konsentrat + 60% Hijauan (58% Kulit kopi + 2% Calliandra calothyrsus); P4 : 40% konsentrat + 60% Hijauan (58,7% Kulit kopi + 1,3% Moringa oleifera) Data yang diperoleh dari analisis laboratorium diolah secara statistik menggunakan analisis ragam dari Rancangan Acak Lengkap (RAL) selanjutnya di analisis dengan analysis of varian (ANOVA) untuk mengetahui pengaruh tingkat penggunaan leguminosa berbeda pada pakan lengkap berbasis kulit kopi terhadap konsentrasi amonia (NH3) dan kecernaan secara in vitro. Apabila hasil analisis menunjukkan perbedaan antar perlakuan maka dilanjutkan dengan Uji Jarak Berganda Duncan (UJBD). Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan berbagai daun leguminosaIndigofera sp., Gliricidia sepium, Calliandra calothyrsus dan Moringa oleifera pada pakan lengkap berbasis kulit kopi memberikan pengaruh yang berbeda sangat nyata (P<0,01) terhadap konsentrasi amonia (NH3) cairan rumen dengan nilai masing-masing sebesar P1 1,12 mM; P2 0,95mM; P3 0,84 mM dan P4 0,64 mM. Hasil yang sama juga ditunjukkan pada nilai kecernaan bahan kering (KcBK) serta kecernaan bahan organik (KcBO) dengan nilai masing-masing perlakuan P1 51,26% dan 48,17; P2 48,91% dan 45,67%; P3 47,92% dan 44,49% serta P4 52,15% dan 48,84%. Kesimpulan dari hasil penelitian ini yaitu bahwapenggunaan leguminosa berbeda dalam pakan lengkap berbasis kulit kopi (Coffea sp.) meningkatkan nilai kecernaan bahan kering (KcBK) dan kecernaan bahan organik (KcBO) dengan penggunaan Moringa oleiferasebanyak 1,3% memberikan nilai KcBK dan KcBO tertinggi masing-masing sebesar 52,15% dan 48,84%, namun memberikan nilai konsentrasi NH3 terendah sebesar 0,64 mMol. Berdasarkan hasil penelitian ini disarankan pada pembuatan pakan lengkap berbasis kulit kopi dengan melakukan penambahan menggunakan leguminosa Moringa oleifera sebanyak 1,3% dan perlu dilakukan penelitian lanjutan mengenai penggunaan leguminosa dalam pakan lengkap berbasis kulit kopi dengan melakukan perubahan pada proporsi penggunaan konsentrat, kulit kopi dan leguminosa untuk melihat lebih lanjut potensi pakan lengkap berbasis kulit kopi sebagai pakan alternatif yang mampu memenuhi kebutuhan ternak.