Disparitas Sanksi Pidana Dalam Perkara Anak Sebagai Pelaku Tindak Pidana Pencurian Dengan Pemberatan (Studi Putusan No. 26/Pid.Sus.Anak/2015/Pn.Plg Dan Putusan No. 06/Pid.Sus.Anak/2015/Pn.Pwt)

Main Author: Sitorus, Fyan Fryzano
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2019
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/179584/
Daftar Isi:
  • Tindak pidana bukan hanya dilakukan oleh orang dewasa saja namun banyak tindak pidana yang dilakukan oleh anak, seperti tindak pidana pencurian dengan pemberatan dalam Putusan Pengadilan Negeri Palembang No.26/Pid.Sus.Anak/2015/PN.Plg dan Putusan Pengadilan Negeri Purwokerto No.06/Pid.Sus.Anak/2015/PN.Pwt. Rumusan norma yang berkaitan dengan ancaman pidana dalam KUHP kerap kali menimbulkan ruang terjadinya disparitas. Pada skripsi ini mengangkat permasalahan yaitu: (1) Apakah dasar pertimbangan hukum hakim dalam Putusan No.26/Pid.Sus.Anak/2015/PN.Plg dan Putusan No.06/Pid.Sus.Anak/2015/PN.Pwt? (2) Apakah yang menyebabkan terjadinya disparitas dalam Putusan No.26/Pid.Sus.Anak/2015/PN.Plg dan Putusan No.06/Pid.Sus.Anak/2015/PN.Pwt?. Jenis penelitian ini adalah yuridis normatif dengan jenis pendekatan penelitian perundang-undangan dan pendekatan kasus. Hasil yang diperoleh penulis dalam melakukan penelitian ini adalah pertimbangan hukum hakim telah sesuai dengan aturan yang berlaku dan penyebab terjadinya disparitas pidana dalam Putusan No.26/Pid.Sus.Anak/2015/PN.Plg dan Putusan No.06/Pid.Sus.Anak/2015/PN.Pwt antara lain : sistem hukum yang dianut Indonesia, peraturan perundang-undangan Indonesia, faktor dari diri terdakwa, saksi korban serta teori tujuan pemidanaan yang digunakan hakim dalam putusan-putusan di atas.