Preferensi Dan Biologi Tungau Rhizoglyphus Robini Pada Beberapa Jenis Umbi Bawang

Main Author: Munthe, Siti Samiah
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2019
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/179581/1/SITI%20SAMIAH%20MUNTHE%20%282%29.pdf
http://repository.ub.ac.id/179581/
Daftar Isi:
  • Umbi-umbian merupakan salah satu komoditas pertanian. Kerusakan produk pertanian tidak hanya terjadi pada proses budidaya namun juga terjadi saat penyimpanan digudang. Salah satu organisme pengganggu yang ditemukan di gudang adalah tungau Rhizoglyphus robini Claparède (Acaridae). Pengaruh beberapa jenis umbi terhadap kesesuaian hama terutama tungau R. robini belum banyak diketahui, sehingga penelitian mengenai preferensi dan biologi tungau R. robini pada beberapa jenis umbi bawang perlu dikaji. Penelitian ini dilakukan pada tiga jenis umbi bawang merah, putih dan bombay. Penelitian dilaksanakan pada bulan Januari sampai Mei 2019 di Laboratorium Hama, Jurusan Hama dan Penyakit Tumbuhan, Fakultas Pertanian, Universitas Brawijaya. Pengamatan preferensi tungau R. robini meliputi jumlah imago yang hadir dan jumlah telur tungau R. robini pada umbi bawang merah, putih dan bombay. Penelitian dilakukan menggunakan Rancangan Acak Kelompok. Penelitian dilakukan menggunakan cawan Petri sedang. Spons di letakkan di dalam cawan Petri sedang kemudian dituangi air setinggi spons. Selanjutnya pada permukaan spons tersebut diletakkan cawan Petri kecil yang diberi pembatas mika plastik dengan ukuran 2/3 dari jari-jari sehingga pada cawan Petri tersebut terbagi menjadi tiga bagian. Masing-masing jenis umbi bawang sebanyak 1 potong berbentuk persegi panjang dengan ukuran 2x1 cm dan ketebalan 1 cm ditempatkan didalam cawan Petri kecil secara acak. Pengamatan dilakukan dengan menempatkan 20 pasang imago tungau R. robini pada bagian tengah arena percobaan. Pada hari ketiga setelah infestasi dilakukan pengamatan terhadap jumlah imago dan telur pada jenis umbi bawang. Pengamatan biologi dilakukan pada dua jenis umbi bawang yang paling dipilih dari hasil uji preferensi, pengamatan tersebut meliputi perkembangan pradewasa, siklus hidup, lama hidup betina dan jantan serta keperidian. Pengamatan perkembangan pradewasa tungau R. robini dilakukan dengan menempatkan sepasang imago tungau pada arena percobaan. Imago dibiarkan selama 24 jam hingga bertelur. Pada arena percobaan hanya disisakan satu butir telur. Telur diamati hingga menetas. Pengamatan dilakukan setiap enam jam untuk mengetahui banyaknya ganti kulit serta lama perkembangan setiap stadia. Lama hidup imago betina dan jantan diamati dari hari pertama munculnya imago hingga imago mati. Keperidian diperoleh dengan menjumlahkan telur yang dihasilkan imago betina selama hidupnya. Penelitian nisbah kelamin dilakukan dengan menempatkan sepasang imago tungau R. robini dan dibiarkan selama tiga hari hingga bertelur. Telur yang diletakkan dibiarkan hingga menetas dan menjadi imago. Kemudian dihitung jumlah imago betina dan jantan yang muncul untuk menentukan nisbah kelaminnya. Penelitian reproduksi dilakukan dengan menempatkan tungau R. robini pada fase istirahat terakhir. Pada penelitian reproduksi yang digunakan adalah imago betina. Satu imago betina yang belum kopulasi ditempatkan pada arena percobaan dan dibiarkan selama tujuh hari kemudian dilihat keberadaanii telurnya. Data preferensi dianalisis menggunakan sidik ragam pada taraf kesalahan 5%. Data biologi dianalisis menggunakan uji t pada taraf kesalahan 5%. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa jumlah imago betina dan jantan yang hadir lebih tinggi pada umbi bawang putih (10,00 dan 9,00 individu) dibandingkan dengan umbi bawang bombay (3,90 dan 4,50 individu). Jumlah imago betina dan jantan pada umbi bawang merah sama dengan jumlah umbi bawang putih dan bombay serta jumlah telur yang diletakkan tungau R. robini lebih tinggi pada umbi bawang putih (65,5 butir) dibandingkan umbi bawang merah dan bombay (41,40 dan 19,40 butir). Perkembangan pradewasa dan siklus hidup tungau R. robini berlangsung lebih singkat pada umbi bawang putih (12,89 dan 14,04 hari) dibandingkan pada umbi bawang merah (13,80 dan 14,95 hari). Lama hidup imago betina lebih lama pada umbi bawang putih (14,50 hari) dibandingkan pada umbi bawang merah (11,25 hari), serta keperidian yang lebih tinggi pada umbi bawang putih (46,00 butir) dibandingkan pada umbi bawang merah (27,55 butir). Hasil penelitian ini mengindikasikan bahwa tungau R. robini lebih sesuai hidup dan berkembang pada umbi bawang putih dibandingkan umbi bawang merah