Uji Mutu Benih Melon (Cucumis Melo L.) Hasil Persilangan Beberapa Varietas
Main Author: | Devi, Kadek Dwi Primayanti |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2019
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/179556/1/KADEK%20DWI%20PRIMAYANTI%20DEVI%20%282%29.pdf http://repository.ub.ac.id/179556/ |
Daftar Isi:
- Melon merupakan salah satu tanaman hortikultura yang berasal dari family Cucurbitaceae. Buah melon telah banyak dikembangkan di Indonesia karena memiliki nilai ekonomi yang cukup tinggi dan masih memerlukan pengembangan terutama pada peningkatan hasil dan kualitas buahnya. Kebutuhan konsumsi melon oleh masyarakat Indonesia mencapai 1,186,914 kuintal pada tahun 2018 (Direktorat Jenderal Hortikultura, 2018). Salah satu masalah dalam produksi melon adalah mutu benih yang masih rendah. Untuk meningkatkan produksi sesuai kebutuhan masyarakat perlu adanya benih yang tersedia dengan kualitas dan kuantitas yang memadai. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui mutu benih melon hasil persilangan beberapa varietas. Hipotesis yang mendasari penelitian ini adalah terdapat perbedaan mutu benih melon dari hasil persilangan beberapa varietas. Penelitian ini dilakukan bulan Agustus 2019 di Laboratorium Pemuliaan Tanaman, Fakultas Pertanian, Universitas Brawijaya. Bahan utama yang digunakan dalam penelitian ialah benih F1 hasil persilangan varietas Melindo, Madesta dan Glamour. Bahan lain yang digunakan ialah kertas label, kertas merang, plastik mika, spidol permanen, karet gelang, dan plastik klip. Alat yang digunakan dalam penelitian ialah timbangan analitik, jangka sorong, baki, botol sprayer, germinator, oven, desikator, cawan, alat tulis dan kamera. Pada setiap set persilangan ditempatkan pada 1 grup(kelas) yang penataanya disusun berdasarkan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Setiap set persilangan terdapat 6 jenis benih yang merupakan hasil perlakuan persilangan, dimana setiap benih set persilangan diulang sebanyak 3 kali dan setiap jenis benih menggunakan 5 benih, sehingga pada masing-masing set persilangan terdapat 90 benih dan total benih yang dibutuhkan pada keseluruhan setiap set persilangan yaitu 270 benih. Karakter yang diamati meliputi kemurnian benih, bobot 100 benih, ukuran benih, kadar air benih, karakter tersebut dianalisis menggunakan Statistika Deskriptif. Sedangkan karakter viabilitas dan vigor benih (indeks vigor, daya kecambah, laju perkecambahan kecepatan tumbuh, potensi tumbuh maksimum, benih normal, benih abnormal, benih mati, benih segar tidak tumbuh, benih keras dan keserempakan tumbuh) dianalisis menggunakan Analysis of Variance (ANOVA) untuk menganalisis keseluruhan data karakter kuantitatif pada setiap kelas set persilangan. Jika hasil ragam memberikan pengaruh yang nyata akan dianalisis lebih lanjut dengan uji Beda Nyata Terkecil (BNT) taraf 5%. Terdapat perbedaan mutu benih pada seluruh set persilangan. Karakter kemurnian benih pada set persilangan ME x ME dan ME x GL memiliki nilai rata-rata yang sama dibandingkan set persilangan ME x MD. Karakter bobot 100 benih pada set persilangan ME x ME memiliki nilai rata-rata yang paling tinggi dibandingkan set persilangan ME x MD dan ME x GL. Karakter ukuran benih pada set persilangan ME x MD memiliki nilai rata-rata yang paling tinggi dibandingkan set persilangan ME x ME dan ME x GL. Karakter kadar air benihii pada set persilangan ME x ME memiliki nilai rata-rata yang paling tinggi dibandingkan set persilangan ME x MD dan ME x GL. Uji viabilitas menunjukkan hasil yang tidak nyata yang terdapat pada seluruh set persilangan, sedangkan pada uji vigor terdapat hasil yang berbeda nyata pada variabel kecepatan tumbuh dan keserempakan tumbuh yang terdapat pada set persilangan ME x MD dan ME x GL adapun pada set persilangan ME x ME memiliki hasil yang tidak berbeda nyata pada seluruh variabel.