Laju Pertumbuhan Anak Kambing Kelahiran Tunggal dan Kembar Periode Pra Sapih

Main Author: Rabbani, Erwin Ahmad
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2019
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/179540/
Daftar Isi:
  • Kambing merupakan salah satu jenis ternak ruminansia yang banyak diternakkan oleh masyarakat Indonesia. Sifat kambing yang mampu beradaptasi dengan baik dan memiliki nilai ekonomi yang cukup tinggi menjadikan beternak kambing sangat diminati oleh masyarakat (Sarwono, 2006). Kambing PE merupakan ternak yang berfungsi ganda yaitu penghasil susu dan daging. Kambing Senduro merupakan salah satu galur ternak dari rumpun kambing Peranakan Etawah yang telah ditetapkan melalui Keputusan Menteri Pertanian Nomor 1055/Kpts/SR.120/10/2014 tentang Penetapan Galur Kambing Senduro. Produktivitas pada anak kambing kelahiran tunggal dan kelahiran kembar berbeda. Mahmilia dan Doloksaribu (2010), menyatakan bahwa adanya persaingan mendapatkan air susu selama laktasi pada anak kelahiran kembar menyebabkan produktivitasnya berbeda dengan anak kambing kelahiran tunggal. Bobot lahir anak kambing kelahiran tunggal umumnya lebih besar dari pada anak kambing kelahiran kembar. Sesuai dengan penelitian Hamdani (2015) bahwa anak kambing yang dilahirkan kembar memiliki bobot lahir yang lebih rendah daripada anak kambing kelahiran tunggal. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah survei, dengan pengambilan sampel dilakukan dengan purposive sampling berdasarkan ciri-ciri sifar tertentu dengan kriteria: 1) Induk kambing tua dan 2) Anak kambing berumur satu hari kambing PE dan kambing Senduro. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui laju pertumbuhan kambing periode pra sapih berdasarkan tipe kelahiran dan laju pertumbuhan kambing periode pra sapih berdasarkan jenis kelamin. Penelitian ini dilaksanakan pada 23 April – 23 Mei 2018 di UPT/ PT dan HMT Malang. Materi yang digunakan didalam penelitian ini adalah Kambing Peranakan Etawah dan Kambing Senduro periode pra sapih sebanyak 161 ekor yang dibedakan berdasarkan jenis kelahiran dan tipe kelahiran. Alat yang digunakan dalam penelitian ini antara lain: timbangan digital dengan keakuratan penimbangan sampai satu digit dibelakang koma (kg). Hasil uji t tidak berpasangan menunjukkan tidak terdapat perbedaan yang nyata terhadap rata-rata PBBH kambing PE dan kambing Senduro (P>0,05) yaitu 76.46 ± 18.55 dan 81.63 ± 25.07, sedangkan hasil uji t tidak berpasangan menunjukkan tidak terdapat perbedaan yang nyata terhadap rata-rata PBBH berdasarkan kelahiran kembar kambing PE dan kambing Senduro (P>0,05) di UPT-PT dan HMT Singosari, Malang. Penelitian ini dapat disimpulkan bahwa Pertambahan bobot badan harian (PBBH) pada kambing PE sebesar 76.46 ± 18.55 g/ekor/hari dan kambing Senduro (81.63 ± 25.07g/ekor/hari), Rata-rata PBBH berdasarkan jenis kelamin kambing PE jantan sebesar 102.51 ± 18.96 g/ekor/hari , betina sebesar 65.09 ± 14.89 g/ekor/hari. Sedangkan pada Kambing Senduro jantan sebesar 93.60 ± 10.64 g/ekor/hari , betina sebesar 63.03 ± 10.54 g/ekor/hari, dan rata-rata PBBH berdasarkan tipe kelahiran kambing PE tunggal 85.88 ± 29.22 g/ekor/hari, kembar 78.93 ± 21.86 g/ekor/hari, Sedangkan Kambing Senduro tunggal 76.55 ± 19.59 g/ekor/hari, kembar 76.40 ± 18.01 g/ekor/hari.