Kandungan Timbal (Pb) Dalam Tanah Pada Berbagai Jarak Dari Lokasi Pembuangan Limbah Segar Di Pt. Aneka Tambang, Bogor

Main Author: Putri, Amelia Ananda
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2019
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/179537/1/AMELIA%20ANANDA%20PUTRI%20%282%29.pdf
http://repository.ub.ac.id/179537/
Daftar Isi:
  • Tanah yang telah tercemar oleh logam berat adalah salah satu masalah yang membutuhkan solusi efektif karena racun dari logam berat sangat berpotensial dalam merusak tanah dan memiliki sifat persisten dalam waktu yang cukup panjang. Kontaminasi tanah ini umumnya disebabkan oleh aktivitas manusia seperti penambangan, industri, atau bahkan pertanian yang salah dalam menggunakan pupuk serta pestisida. Timbal atau Pb merupakan kelompok logam berat yang tidak bersifat esensial bagi tanaman, bahkan dapat membuat siklus hara dalam tanah menjadi terganggu. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi status keberadaan logam berat timbal dalam tanah di sekitar tailing, mengkaji pengaruh jarak, kedalaman dan sifat tanah yang dapat mempengaruhi kadar timbal. Melalui penelitian ini, diharapkan dapat memberikan informasi mengenai keberadaan logam berat yang terdapat pada tanah di sekitar PT. Aneka Tambang, Bogor sehingga dapat membantu dalam mengurangi pencemaran terutama pada tanah disekitar lokasi pembuangan limbah. Penelitian ini dilakukan pada bulan Desember 2018 sampai dengan bulan Januari 2019. Pengambilan sampel tanah dilaksanakan di lokasi pembuangan limbah penambangan emas PT. Aneka Tambang, Bogor dan uji kandungan logam timbal (Pb) pada tanah dilakukan di PT. Biodiversitas Bioteknologi Indonesia, Bogor. Penelitian ini menggunakan 18 perlakuan dan diulang sebanyak 3 kali dengan rancangan acak kelompok faktorial. Perlakuan penelitian merupakan kombinasi antara jarak titik pengambilan sampel dari pembuangan, dan kedalaman tanah. Sampel tanah diambil pada jarak 10 m, 20 m, 35 m, 55 m, 80 m dan 110 m. Pada setiap jarak, sampel tanah diambil pada kedalaman 0-15 cm, 15- 30 cm dan 30-45 cm. Variabel yang diamati antara lain adalah, pH tanah, bahan organik, serta kadar timbal. Data kemudian dianalisis dengan menggunakan Analysis of Variance (ANOVA) pada program Genstat Discovery 18th Edition, menggunakan uji DMRT pada taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tanah pada lokasi pertambangan memiliki kadar timbal yang berkisar antara 22,39 ppm sampai 39,91 ppm dan termasuk dalam kategori tercemar sehingga tidak bisa digunakan untuk lahan pertanian. Semakin jauh jarak dari lokasi pembuangan limbah segar kandungan timbal semakin rendah. Kadar timbal tertinggi terdapat pada jarak 10 m (39,91 ppm) dan yang terendah terdapat pada jarak 110 m (22,54 ppm). Kandungan timbal semakin meningkat seiring dengan kedalaman tanah. Kadar timbal tertinggi terdapat pada kedalaman 45 cm (39,33 ppm) dan yang terendah terdapat pada kedalaman 15 cm (25,39 ppm). Kadar timbal dalam tanah semakin menurun seiring dengan peningkatan pH tanah (R2 = 0,9376) dan dengan meningkatnya bahan organik (R2 = 0,7936).