Persepsi Dan Adaptasi Petani Terhadap Perubahan Iklim Dalam Upaya Peningkatan Produksi Cabai Di Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur (Studi Kasus Di Desa Pandesari, Kecamatan Pujon)

Main Author: Anisah, Nabila
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2019
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/179529/1/NABILA%20ANISAH%20%282%29.pdf
http://repository.ub.ac.id/179529/
Daftar Isi:
  • Tujuan akhir (goal) dari penelitian ini yaitu memperoleh masukan untuk upaya peningkatan produksi cabai karena adanya fenomena perubahan iklim. Untuk mencapai goal tersebut, penelitian ini penting dilakukan karena adanya beberapa gap yang terjadi antara teoritis dengan fakta. Berdasarkan fakta, rata-rata produksi cabai besar sealama kurun waktu 2011-2015, terdapat empat provinsi sentra produksi cabai besar yaitu Jawa Barat, Sumatera Utara, Jawa Tengah dan Jawa Timur. Selama kurun waktu 2011-2015, Provinsi Jawa Timur dengan kontribusinya sebesar 9,59% (95.440 ton per tahun). Berdasarkan teoritis, Sektor pertanian sangat rentan terhadap perubahan iklim karena berpengaruh terhadap pola tanam, waktu tanam, produksi dan kualitas hasil (Nurdim, 2011). Kondisi alam yang tidak dapat diprediksi, mudah berubah, sulit untuk diramalkan dan tidak dapat dikendalikan menjadi suatu resiko bagi pelaku usaha dibidang pertanian. Didapatkan gap berupa salah satu kendala utama produksi cabai adalah adanya serangan lalat buah pada buah cabai. Hama tersebut sering menyebabkan gagal panen. Apalagi jika terjadi perubahan iklim yang tidak dapat diprediksi akan mengakibat serangan lalat buah tadi berkembang biak pesat sehingga dapat menurunkan produksi cabai. Perubahan iklim akan mempengaruhi produksi cabai namun petani harus memiliki persepsi yang tanggap dalam menghadapinya dan cara mengatasinya dengan melakukan beberapa adaptasi sehingga petani tetap dapat meningkatkan produksinya walaupun terdapat perubahan iklim di daerah penelitian tersebut. Penelitian mengenai persepsi dan adaptasi petani terhadap perubahan iklim sudah pernah dilakukan, kebaharuan penelitian yang dilakukan oleh peneliti yaitu kebanyakan dari penelitian sebelumnya hanya adaptasi petani terhadap perubahan iklim ataupun pengetahuan dan strategi adaptasi apa yang akan dilakukan petani dalam menghadapi perubahan iklim. Adapun tujuan penelitian sebagai berikut: 1. Mendeskripsikan tingkat produksi cabai di daerah penelitian disbanding daerah lainnya. 2. Menganalisis persespsi petani terhadap perubahan iklim di daerah penelitian. 3. Menganalisis adaptasi petani terhadap perubahan iklim di daerah penelitian. 4. Menganalisis hubungan tingkat persepsi dan tingkat adaptasi petani dengan tingkat produksi cabai di daerah penelitian.ii Metode dalam penentuan sampel digunakan adalah metode sensus dengan berjumlah 50 orang petani. Metode analisis data yang digunakan disesuaikan dengan tujuan dalam penelitian ini. Tujuan pertama dianalisis dengan cara membandingkan rata-rata tingkat produksi cabai didaerah penelitian dengan penelitian terdahulu dengan menggunakan uji beda rata-rata. Tujuan kedua dan ketiga dianalisis dengan menguraikan atau menjabarkan persepsi dan adaptasi petani terhadap perubahan iklim dengan menggunakan metode skor. Tujuan keempat untuk mengukur keeratan hubungan antara dua variabel dengan menggunakan regresi korelasi. Berdasarkan analisis yang telah dilakukan maka didapatkan hasil dari penelitian ini sebagai berikut: 1. Tingkat produksi usahatani cabai di daerah penelitian tergolong rendah, lebih rendah dibandingkan dari hasil-hasil penelitian terdahulu di Kecamatan Karangploso, Kecamatan Poncokusumo dan Kecamatan Dau tahun 2017. Ratarata tingkat produksi di daerah penelitian sebesar 1.735 kwintal sedangkan di daerah penelitian terdahulu sebesar 50.726 kwintal. 2. Persepsi petani terhadap perubahan iklim didaerah penelitian sebagian besar petani menyatakan adanya perubahan awal musim hujan atau kemarau sehingga petani tidak bisa menetukan waktu tanam yang tepat akibatnya tidak menghasilkan produksi yang baik. 3. Adaptasi yang dilakukan petani di daerah penelitian diantaranya mengubah jenis atau dosis pupuk yang digunakan dalam kegiatan budidaya tanaman cabai dan melaksanakan usahatani tumpangsari, diantaranya: a. Perubahan seperti penambahan atau pengurangan takaran dari pupuk (urea, TSP, ZA, kandang) dan penambahan pupuk organik seperti pupuk fosfat. b. Kegiatan tumpangsari yang dilaksanakan didaerah penelitian yaitu tumpangsari cabai dengan berbagai komoditas seperti tomat, buncis, bawang merah, kentang, sawi, kubis, dan terong. 4. Terdapat hubungan korelasi positif yang kuat antara tingkat persepsi dengan tingkat produksi cabai sebesar 0,667 artinya ada kecenderungan semakin tinggi tingkat persepsi petani semakin tinggi pula tingkat produksi cabai. Terdapat hubungan kolerasi positif yang kuat juga antara tingkat adaptasi dengan tingkat produksi cabai sebesar 0,527 artinya ada kecenderungan semakin tinggi tingkat adaptasi petani semakin tinggi tingk