Pengaruh Penggunaan Macam Mulsa Dan Pupuk Nitrogen Terhadap Tanaman Cauliflower (Brassica Oleraceal.)
Main Author: | Fanani, Ahmad Rizal |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2019
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/179515/1/AHMAD%20RIZAL%20FANANI%20%282%29.pdf http://repository.ub.ac.id/179515/ |
Daftar Isi:
- Cauliflower atau sering juga disebut sebagai kembang kol (Brassica oleracea var.botritys L.) merupakan tanaman sayuran famili Brassicaceae jenis kol dengan bunga putih, berupa tumbuhan berbatang lunak yang berasal dari Eropa sub tropik.(Cahyono, 2001). Cauliflower banyak di budidayakan di daerah dataran tinggi, namun beberapa kultivar dapat membentuk bunga didaerah dataran rendah khatulistiwa. Brassicaoleracea varietas botritys terdiri atas dua subvarietas yaitu cauliflora DC dengan bunga berwarna putih yang dikenal dengan kubis bunga dan cymosa Lamn dengan bunga berwarna hijau yang dikenal dengan Brokoli (Rukmana, 1994). Pemupukan menggunakan pupuk anorganik dapat memberikan hasil yang baik bagi tanaman. Unsur hara makro khususnya N, P dan K merupakan unsur hara yang penting bagi pertumbuhan tanaman pada berbagai fase yang terjadi pada tanaman.Pupuk organik cair yang diberikan terhadap tanaman kubis bunga merangsang perkembangan luas daun. Meningkatnya perkembangan luas daun berarti kemampuan daun untuk menerima dan menyerap cahaya matahari akan lebih tinggi sehingga fotosintat dan akomodasi bahan kering akan lebih tinggi pula.Pemberian berbagai dosis kompos pada Cauliflower dapat memberikan pengaruh yang berbeda terhadap pertumbuhan tanaman Cauliflower. Pupuk kompos yang diberikan pada dosis kompos 20 ton/ha menghasilkan tanaman dan jumlah daun kubis bunga yang paling tinggi. Penelitian dilaksanakan di lahan percoban Universitas Brawijaya Kampus III, Kecamatan Mojoroto, Kota Kediri, Provinsi Jawa Timur. Ketinggian tempat penelitian yaitu 74 meter diatas permukaan laut, suhu rata-rata 20oC - 30oC, dengan kelmbaban rata-rata 82%. Curah hujan rata-rata berkisar 1000 – 2000 mm pertahun. Jenis tanah pada tempat penelitian yaitu Litosol coklat kemerahan. Penelitian dilaksanakan bulan Mei - Juli 2019. Alat yang digunakan adalah cangkul, sekop, penggaris, kamera, oven, timbangan Bahan-bahan yang digunakan yaitu bibit cauliflower, mulsa jerami, mulsa hitam perak, pupuk kandang, pupuk nitrogen, papan nama, dan bambu.disusun dalam rancang acak kelompok yang mengkombinasikan antara mulsa dan pupuk Nitrogen. Kombinasi perlakuan yang akan dilakukan yaitu sebagai berikut:P1 :Tanpa mulsa + pupuk N 100 kg/ha, P2 :Tanpa mulsa + pupuk N 125 kg/ha, P3 :Tanpa mulsa + pupuk N 150 kg/ha, P4 :Mulsa jerami + pupuk N 100 kg/ha, P5 :Mulsa jerami + pupuk N 125 kg/ha, P6 :Mulsa jerami + pupuk N 150 kg/ha, P7 :Mulsa hitam perak + pupuk N 100 kg/ha, P8 :Mulsa hitam perak + pupuk N 125 kg/ha, P9 :Mulsa hitam perak + pupuk N 150 kg/ha, yang terdiri dari 9 perlakuan yang diulang sebanyak 3 kali. Metode pengamatan meliputi persiapan bibit cauliflower, persemaian benih cauliflower, persiapan lahan, pemasangan mulsa dan penanaman. Dengan menggunakan parameter pengamatan yaitu tinggi tanaman dan jumlah daun, yang dilakukan setelah tanaman berumur 20 hari. Data yang diperoleh dari hasil pengamatan dianalisis keragamannya dan diuji berdasarkan uji F dengan taraf 5%ii sesuai dengan rancangan percobaan, dan apabila terjadi perbedaan perlakuan akan dilanjutkan dengan uji BNT dengan taraf 5%.Hasil penelitian perlakuan berbagai macam mulsa dan pupuk N didapatkan interaksi pada parameter pengamatan pertumbuhan tanaman yaitu luas daun. Perlakuan terbaik rata – rata yaitu pada perlakuan mulsa hitam perak + pupuk N 150 kg/ha (P8).