Analisis Air Tersedia Pada Lahan Pertanian Di Berbagai Kelerengan Desa Gunungsari, Bumiaji, Kota Batu
Main Author: | Sa’diyah, Zenny Faridatus |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2019
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/179492/1/ZENNY%20FARIDATUS%20SA%20DIYAH%20%282%29.pdf http://repository.ub.ac.id/179492/ |
Daftar Isi:
- Air tersedia menjadi salah satu hal yang penting bagi tanaman. Pada pertanian lahan kering, masalah yang sering terjadi adalah kecukupan air karena supply air hanya mengandalkan air hujan dan besarnya limpasan permukaan karena kondisi lahan yang berlereng. Desa Gunungsari, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu merupakan kawasan pertanian lahan kering yang patut untuk dikembangkan menjadi desa wisata baik buah, bunga, maupun sayur. Keunggulan mutu hasil pertanian harus dijaga untuk mencapai desa wisata yang unggul, salah satunya dengan memenuhi kebutuhan air tanaman yang menjadi faktor pertumbuhan. Namun, kondisi lahan yang berlereng datar hingga curam cukup mengkhawatirkan karena semakin besar lereng maka semakin besar limpasan permukaan yang terjadi dan jumlah air dalam tanah semakin terbatas. Oleh karena itu, penelitian ini penting dilakukan untuk mengetahui air tersedia pada lahan pertanian di berbagai kelerengan hingga faktor-faktor yang mempengaruhinya. Penelitian dilakukan mulai Mei sampai Juli 2019 yang berlokasi di Desa Gunungsari, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu. Penelitian menggunakan metode survei dengan 7 plot penelitian diantaranya yaitu HLK (Hutan, 8-15%) sebagai kontrol, KL1 (Kebun, 3-8%), KL2 (Kebun, 8-15%), KL3 (Kebun, 15-30%), TL1 (Tegalan, 3-8%), TL2 (Tegalan, 8-15%), dan TL3 (Tegalan, 15-30%). Penentuan plot penelitian berdasarkan Satuan Peta Lahan (SPL) dan pengambilan contoh tanah pada masing-masing plot dilakukan di tiap kedalaman sebanyak 3 kali ulangan. Parameter-parameter yang digunakan adalah air tersedia ukuran pori (makro, meso, mikro), tekstur (pasir, debu, liat), berat isi, dan bahan organik. Analisis data yang digunakan yaitu uji korelasi dan regresi berganda menggunakan SPSS pada masing-masing parameter terhadap air tersedia. Hasil yang didapatkan bahwa kadar air tersedia tertinggi terdapat pada plot hutan (kontrol) sebesar 34,65% di kedalaman 39/51-53/67 cm, lalu diikuti dengan lahan pertanian kebun dan tegalan sebesar 30,41% di kedalaman 45/47-72/79 cm dan 29,12% di kedalaman 31/35-50 cm. Faktor kelerengan menunjukkan adanya pengaruh terhadap air tersedia hanya di lapisan atas. Kadar air tersedia semakin menurun seiring dengan besarnya tingkat kelerengan, pada lahan pertanian kebun secara berturut-turut sebesar 30,00%, 29,72%, dan 25,48%, dan lahan tegalan sebesar 26,76%, 25,99%, dan 20,25%. Kondisi air tersedia di setiap kedalaman berfluktuasi sehingga lereng bukan faktor satu-satunya. Faktor lain termasuk kondisi lahan berupa tutupan lahan, tingkat pengelolaan, serta kondisi sifat fisik dan kimia tanah, terutama pori meso yang berhubungan dengan besarnya kapasitas memegang air di lokasi penelitian. Hasil uji korelasi dan regresi berganda menunjukkan bahwa pori meso berhubungan sangat kuat dan positif (r= 0,839) dan berpengaruh paling besar terhadap air tersedia (koefisien regresi sebesar 0,746). Secara keseluruhan hasil uji regresi berganda menunjukkan bahwa semua faktor yang diujikan secara bersamaan (ukuran pori, bahan organik, tekstur, dan kemantapan agregat) berpengaruh terhadap air tersedia.