Produktivitas Beberapa Calon Varietas Jagung (Zea Mays L.) Hibrida Unggul

Main Author: Arifin, Mirza Febriansyah
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2019
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/179470/1/MIRZA%20FEBRIANSYAH%20ARIFIN%20%282%29.pdf
http://repository.ub.ac.id/179470/
Daftar Isi:
  • Jagung (Zea mays L.) merupakan komoditas pangan penting sebagai sumber karbohidrat kedua setelah beras, sebagai bahan makanan ternak dan bahan baku industri. Pada tiga tahun terakhir tingkat produksi jagung terus meningkat. Berdasarkan data Basis Data Statistik Pertanian Kementrian Pertanian (2018) bahwa pada tahun 2015 produksi jagung mencapai 19,6 juta ton dengan luas panen mencapai 3,7 juta ha, dan produktivitas jagung mencapai 51,78 ku ha-1, pada tahun 2016 produksi jagung mencapai 23,5 juta ton dengan luas panen mencapai 4,4 juta ha, dan produktivitas mencapai 53,05 ku ha-1, sedangkan pada tahun 2017 produksi jagung mencapai 28,9 juta ton dengan luas panen mencapai 5,5 juta ha, dan produktivitas mencapai 52,27 ku ha-1. Dari data tersebut terlihat bahwa produksi jagung pada tiga tahun terakhir terus meningkat akan tetapi tidak diikuti degan peningkatan produktivitasnya. Produktivitas jagung yang menurun berbanding terbalik dengan permintaan yang terus mengalami peningkatan. Peningkatan permintaan pasar salah satunya disebabkan oleh perkembangan industri peternakan yang pada proses produksinya memerlukan jagung sebagai campuran pakan ternak. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan membandingkan hasil produktivitas calon Hibrida jagung dengan varietas jagung pembanding. Hipotesis dari penelitian ini adalah terdapat beberapa calon varietas hibrida yang memiliki produktivitas tinggi atau setara dengan varietas hibrida yang telah ada. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei 2019 – September 2019 di Desa Tegowangi Kecamatan Plemahan Kabupaten Kediri menggunakan rancangan acak kelompok dengan 17 perlakuan diantaranya 11 calon varietas dan 6 varietas pembanding diulang sebanyak 3 kali sehingga diperoleh 51 satuan percobaan setiap satuan percobaan ditanam 2 baris, setiap baris terdapat 25 tanaman sehingga terdapat 50 tanaman per plot petak. Pengacakan dilakukan pada masing – masing blok ulangan. Jarak tanam yang digunakan adalah 70 cm x 20 cm. Satu lubang tanam berisi dua benih. Pengambilan sampel setiap perlakuan diambil 5 sampel. Sebelas calon varietas yang digunakan adalah Hibrida 1, Hibrida 2, Hibrida 3, Hibrida 4, Hibrida 5, Hbrida 6, Hibrida 7, Hibrida 8, Hibrida 9, Hibrida 10 dan Hibrida 11 yang berasal dari PT Agri Makmur Pertiwi. Varietas pembanding yang digunakan adalah Pertiwi 6, Bisi 18, Pioneer 36, NK 007, Bisi 95 dan NK 7328. Variabel yang diamati meliputi tinggi tanaman, tinggi letak tongkol, rasio letak tongkol, berat tongkol, berat pipilan, jumlah 1000 biji, jumlah baris per tongkol, panjang tongkol, diameter tongkol, kadar air, rendemen, potensi hasil, umur anthesis, umur silking, respon serangan penyakit bulai, respon serangan penyakit hawar daun, respon serangan penyakit karat daun, sudut daun, dan jumlah daun diatas tongkol. Data yang telah didapat kemudian di uji menggunakan analisis ragam dengan uji F pada taraf 5%. Jika hasil yang didapatkan berbeda nyata maka dilanjutkan dengan menggunakan uji BNJ.iii Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat calon hibrida yang memiliki nilai produktivitas setara dengan varietas pembanding.Varietas pembanding Pertiwi 6 dan NK007 memiliki nilai hasil tertinggi (13,66 ton ha-1) setara dengan calon varietas uji Hibrida 2 (12,42 ton ha-1), Hibrida 3 (11,03 ton ha-1), Hibrida 4 (12,93 ton ha-1), Hibrida 5 (13,63 ton ha-1), Hibrida 6 (11,94 ton ha-1), Hibrida 7 (13,47 ton ha-1), Hibrida 8 (12,99 ton ha-1), Hibrida 9 (12,88 ton ha-1), Hibrida 10 (12,88 ton ha-1) dan Hibrida 11 (13,03 ton ha-1).