Pengaruh Kompos Sabut Kelapa Dan Kotoran Ternak Terhadap Sifat Kimia, Biologi Tanah Dan Pertumbuhan Tanaman Jagung (Zea Mays L.) Di Lahan Kering Jatikerto
Main Author: | Fihana, Yuninda |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2019
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/179461/1/YUNINDA%20FIHANA%20%282%29.pdf http://repository.ub.ac.id/179461/ |
Daftar Isi:
- Lahan kering memiliki potensi besar untuk dikembangkan dalam sistem usaha pertanian, diantaranya pengembangan jenis tanaman yang mampu hidup pada lahan kering yaitu jagung. Pemanfaatan lahan kering untuk usha pertanian tidak dapat dilakukan secara langsung karena tingkat kesuburan tanah rendah yang dipengaruhi oleh kandungan bahan organik yang rendah, pH tanah masam, serta ketersediaan unsur hara tanah rendah. Upaya untuk mengatasi kendala tersebut adalah dengan pemberian input bahan organik kompos. Kompos dapat dibuat dari berbagai bahan organik terutama bahan organik sisa yang tidak terpakai atau menjadi limbah, salah satunya adalah limbah sabut kelapa. Sabut kelapa berpotensi untuk dibuat kompos karena mengandung berbagai unsur hara yang dibutuhkan oleh tanaman. Penambahan kotoran ternak dalam proses pengomposan dilakukan untuk mempercepat proses pengomposan dan memberikan manfaat yang baik untuk perbaikan kualitas tanah. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh perlakuan dosis kompos campuran sabut kelapa dan kotoran ternak terhadap ketersediaan unsur hara N, P dan K pada tanah, total mikroba tanah, serta pertumbuhan tanaman jagung di lahan kering Jatikerto. Penelitian dilakukan pada bulan Februari sampai Agustus 2019 di Jatikerto. Metode penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap dengan 8 perlakuan dan 3 ulangan adapun perlakuan yang digunakan yaitu (1) K (Kontrol), (2) A0 (Kompos SK 100%), (3) A1 (Kompos SK 75% + KA 25%), (4) A2 (Kompos SK 75% + KA 25%), (5) B1 (Kompos SK 75% + KK 25%), (6) B2 (Kompos SK 50% + KK 50%), (7) C1 (Kompos SK 75% + KS 25%), dan (8) C2 (Kompos SK 50% + KS 50%). Parameter yang diamati dalam penelitian ini diantaranya adalah pH, C-Organik, N total, P tersedia, K tersedia, total populasi bakteri, serta pertumbuhan tanaman jagung. Analisis data menggunakan program Genstat, apabila terdapat hasil beda nyata pada Analysis of Variance (Anova) uji F taraf 5%, maka dilakukan uji lanjut menggunakan BNJ taraf 5%. Hasil penelitian antara lain pH tanah, C-Organik, N total, P tersedia, K tersedia, Populasi bakteri, dan pertumbuhan tanaman. Hasil analisis sifat kimia tanah yang meliputi pH tanah, C-organik tanah, N total, dan P tersedia berpengaruh nyata dengan nilai tertinggi analisis pH, C-organik tanah, N total,dan P tersedia adalah perlakuan A2 (Tanah + kompos SK 75% + KA 25%). Hasil analisis K tersedia berpengaruh nyata dengan nilai tertinggi pada perlakuan B2 (Tanah + kompos SK 50% + KK 50%). Hasil analisis sifat biologi tanah yaitu populasi bakteri menunjukkan hasil berpengaruh nyata dengan nilai tertinggi pada perlakuan A2 (Tanah + kompos SK 50% + KA 50%). Parameter pertumbuhan tanaman meliputi 2 pengamtan yang dilakukan yaitu pengukuran tinggi tanaman dan jumlah daun tanaman. Hasil analisis pengukuran tinggi tanaman berpengaruh nyata dengan nilai tertinggi pada perlakuan A2 (Tanah + kompos SK 75% + KA 25%). Analisis pengukuran jumlah daun tanaman memberikan hasil tidak berpengaruh nyata, dengan jumlah daun terbanyak pada perlakuan B2 (Tanah + kompos SK 50% + KA 50%).