Analisis Pendapatan Usahatani Jagung Dan Upaya Peningkatan Pendapatan Rumah Tangga Petani (Kasus Di Desa Talangsuko Kec. Turen, Kabupaten Malang, Jawa Timur)
Main Author: | Tias, Dewi Wahyuning |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2019
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/179448/1/DEWI%20WAHYUNING%20TIAS%20%282%29.pdf http://repository.ub.ac.id/179448/ |
Daftar Isi:
- Tujuan akhir (goal) dari penelitian ini yaitu untuk memberikan masukan dalam upaya peningkatan pendapatan rumah tangga petani di Desa Talangsuko, Kecamatan Turen, Kabupaten Malang. Kebutuhan konsumsi jagung meningkat (Litbang, 2016). Indikator keberhasilan usahatani bergantung pada pendapatan yang diterima petani (Andayani, 2015). Pendapatan rumah tangga petani dipengaruhi oleh penerimaan petani dan pengeluaran petani. Jawa timur merupakan provinsi sentra produksi jagung di Indonesia (BPS, 2016). Desa Talangsuko memiliki komoditas unggulan yaitu jagung, namun produksi belum maksimal. Rata-rata luas lahan petani di Desa Talangsuko <0,5Ha. Petani di Desa Talangsuko telah menjalin mitra dengan perusahaan pembenihan namun tidak terus menerus setiap musim tanam jagung. Rumusan masalah pada penelitian ini adalah “Sejauh mana pendapatan usahatani jagung berpengaruh terhadap pendapatan rumah tangga petani”. Secara rinci permasalahan penelitian tersebut dirumuskan dalam beberapa pertanyaan penelitian sebagai berikut: 1. Bagaimana tingkat pendapatan usahatani jagung pada petani di daerah penelitian? 2. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatan rumah tangga petani di daerah penelitian? 3. Bagaimana kontribusi masing-masing sumber pendapatan petani terhadap pendapatan rumah tangga petani di daerah penelitian? Dalam penelitian ini metode penentuan responden menggunakan metode Simple random sampling, yaitu proses pemilihan sampel dimana seluruh anggota populasi memiliki kesempatan yang sama untuk dipilih, khususnya populasi petani menanam jagung pada musim tanam (Juni-September 2018) berjumlah 155 petani. Keadaan ini disebabkan karena pada musim tanam tersebut hanya sedikit petani yang bermitra dan selebihnya tidak menanam jagung karena takut jagung pembenihan tersebuki oleh jagung lain dan tidak murni. Populasi yang di dapat dilakukan perhitungan penentuan sampel yaitu dengan menggunakan rumus Parel, et.al (1973) dan ditemukan hasil 27 responden. Metode pengumpulan data pada penelitian ini meliputi wawancara, observasi, dan dokumentasi. Metode analisis data yang digunakan disesuaikan dengan tujuan pada penelitian ini. Tujuan dari penelitian ini yang pertama adalah mendeskripsikan dengan cara membandingkan rata-rata tingkat pendapatan usahatani jagung pada daerah penelitian ini dengan rata-rata tingkat pendapatan usahatani jagung pada penelitian terdahulu di Jawa Timur dengan menggunakan uji beda rata-rata. Tujuan kedua analisis faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatan rumah tangga petani jagung dengan menggunakan regresi linear berganda. Dan tujuan ketiga analisis kontribusi masing-masing sumber pendapatan petani terhadapii pendapatan rumah tangga dengan menggunakan perhitungan kontribusi masingmasing pendapatan petani. Berdasarkan analisis yang telah dilakukan maka didapatkan hasil dari penelitian ini yaitu rata-rata tingkat pendapatan usahatani jagung di daerah penelitian tergolong rendah dibandingkan dengan hasil rata-rata penelitian terdahulu di JawaTimur yaitu Desa Ngrancang, Kec. Tambakrejo, Kab. Bojonegoro (2016); Desa Pandanrejo, Kec. Bumiaji, kota Batu (2016); dan Kec. Balung, Bangsalsari, Kabupaten Jember (2018). Rata-rata produksi dalam penelitian ini sebesar 9.339 kg/ha, sedangkan rata-rata produksi jagung pada penelitian terdahulu lebih rendah yaitu 6,607 kg/ha. Pendapatan usahatani jagung di daerah penelitian yaitu sebesar Rp 10.583.418/Ha. Hasil rata-rata pendapatan penelitian terdahulu yaitu sebesar Rp 7.624.153/Ha. selisih persentase sebesar 0,72%. Hal ini menunjukkan perbedaan secara nyata bahwa tingkat pendapatan dilokasi penelitian jauh lebih ditinggi dibandingkan dengan tingkat pendapatan pada penelitian terdahulu. Variabel pendidikan petani, jumlah anggota keluarga yang bekerja, umur petani, dan luas lahan petani berpengaruh positif terhadap pendapatan rumah tangga petani, artinya setiap peningkatan dari pendidikan petani, jumlah anggota keluarga yang bekerja, umur petani, dan pendapatan selaian usahatani jagung akan meningkatkan pendapatan rumah tangga petani per ha. Dengan taraf signifikansi tingkat kepercayaan 99%. Rata-rata pendapatan yang diterima oleh rumah tangga petani di Desa Talangsuko adalah sebesar Rp 4.224.562 per bulan. Rata-rata pendapatan rumah tangga tersebut diperoleh dari usahatani jagung sebesar Rp 1.985.688 per bulan dengan persentase sebesar 47,00%, usahatani non jagung sebesar Rp 1.340.749 per bulan dengan persentase sebesar 32%, dan pendapatan non usahatani sebesar Rp 898.125 per bulan dengan persentase sebesar 21,00% dari total pendapatan rumah tangga petani. Artinya masing-masing dari setiap sumber pendapatan memiliki pengaruh terhadap pendapatan rumah tangga petani. Namun pendapatan usahatani jagung memiliki pengaruh sangat besar terhadap pendapatan rumah tangga petani, sedangkan pendapatan non usahatani memiliki pengaruh yang paling kecil terhadap pendapatan rumah tangga petani