Pengaruh Pemberian Plant Gwoth Promoting Rhizobacteria (PGPR) dan Pupuk Kandang Sapi Pada Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Kacang Tanah (Arachis hypogaea L.)

Main Author: Purba, Rick Ventin
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2019
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/179433/1/RICK%20VENTIN%20PURBA%20%282%29.pdf
http://repository.ub.ac.id/179433/
Daftar Isi:
  • Kacang tanah (Arachis hypogaea L.) merupakan tanaman yang termasuk dalam polong-polongan atau fabaceae. Kacang tanah mempunyai peranan besar dalam memenuhi kebutuhan pangan jenis kacang-kacangan. Kacang tanah dapat dimanfaatkan dalam berbagai jenis olahan seperti kacang rebus, kacang goreng, bumbu gado-gado dan sate, sayur kacang dan termasuk industri pangan. Di Indonesia, prduksi kacang tanah tergolong fluktuatif, kadang meningkat dan juga menurun yang disebabkan oleh luasan lahan yang di panen semakin tahun mengalami penurunan. Dengan begitu, perlu adanya suatu cara dalam penigkatan produksi kacang tanah walaupun luasan lahan semakin tahun mengalami penurunan. Banyak faktor yang mempengaruhi pertumbuhan kacang tanah, seperti ketersediaan unsur hara bagi tanaman. Unsur hara dapat diperoleh dari pemberian pupuk pada tanaman, baik itu pupuk organik maupun anorganik. Namun pemberian pupuk anorganik secara terus menerus akan mengakibatkan kerusakan pada tanah. Salah satu sumber hara dalam sistem pertanian organik adalah bahan organik yang berasal dari pupuk kandang, pupuk hijau, limbah pertanian, pupuk hayati, dan lain-lain Selain ketersediaan unsur hara, faktor yang mempengaruhi produksi tanaman kacang tanah adalah adaanya gangguan hama dan penyakit. Di zaman sekarang ini, kebanyakan petani seringkali menggunakan bahan kimia dalam menekan pertumbuhan hama dan penyakit. Penggunaan bahan kimia secara terus menerus dapat merusak kondisi tanah serta menimbulkan resistensi maupun residu. Oleh sebab itu, perlu adanya suatu pengendalian yang lebih ramah lingkungan terhadap pengendalian hama dan peyakit tanaman kacang tanah. Pengendalian hama terpadu merupakan salah satu cara pengendalian hama yang ramah lingkungan yang sudah menjadi kebijakan utama pengendalian hama dan penyakit tanaman di Indonesia misalnya pengendalian hayati. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September 2018 sampai dengan Desember 2018 di UPT. Pengawasan dan Sertifikasi Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura, Jalan Raya Randuagung, Kec. Singosari, Kab. Malang, Jawa Timur dengan ketinggian tempat 400-700 mdpl. Alat yang digunakan adalah cangkul, gembor, meteran, gelas ukur, kertas label, LAM, timbangan analitik, oven, alat tulis. Sedangkan bahan yang digunakan adalah kacang tanah dan pupuk kandang sapi serta PGPR. Penelitian dilakukan menggunakan metode rancangan acak kelompok faktorial dengan 3 kali ulangan yang terdiri dari dua faktor yaitu pupuk kandang sapi dan PGPR. Dalam 1 faktor terdapat 4 taraf sehingga jumlah petak penelitian berjumlah 48 petak. Pada satu petak percobaan terdapat 50 tanaman. Parameter yang diamati meliputi, tinggi tanaman, jumlah daun, luas daun, bobot basah tanaman, bobot kering tanaman, jumlah polong per tanaman, bobot basah polong, bobot kering polong, bobot 100 biji. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa adanya interaksi antara pemberian PGPR dan pupuk kandang sapi terhadap paramater pertumbuhan tanaman kacang tanah seperti tinggi tanaman dan luas daun pada umur pengamatan 45 hst. Dan pada paramater hasil komponen kacang tanah, interaksi antara pemberian PGPR dan purk kandang sapi berpengaruh terhadap bobot 100 biji. Kombinasi PGPR 15 mlL dan pupuk kandang sapi 15 ton ha-1 memberikan hasil yang paling tinggi pada paramater tinggi tanaman dan bobot 100 biji. Sedangkan pada parameter luas daun tanaman, kombinasi perlakuan PGPR 15 mlL-1 dan pupuk kandang sapi 10 ton ha-1 memberikan hasil yang paling tinggi.