Perbedaan Usia Kronologis dan Usia Dental pada Pasien Anak dengan Pola Skeletal Kelas I, II dan III Menggunakan Metode Willems

Main Author: Putri, Maharani Setyowati
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2019
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/179411/1/Maharani%20Setyowati%20Putri.pdf
http://repository.ub.ac.id/179411/2/MAJALAH_MAHARANI%20SETYOWATI%20PUTRI_155070401111053.pdf
http://repository.ub.ac.id/179411/
Daftar Isi:
  • Latar Belakang: Penentuan rencana perawatan ortodonti perlu mempertimbangkan usia anak pada masa tumbuh kembang. Dalam bidang ortodonti, selain menggunakan usia kronologis, perlu memperhatikan usia biologis. Salah satu indikator usia biologis adalah usia dental. Usia dental dapat ditentukan dari tahap kalsifikasi gigi yang berlangsung seumur hidup. Maloklusi skeletal merupakan kelainan perkembangan rahang yang kurang berkembang atau tumbuh berlebih. Metode Willems salah satu metode yang digunakan untuk menilai usia dental. Metode ini memiliki tingkat akurasi yang lebih baik dalam mengestimasi usia kronologis. Tujuan: Mengetahui perbedaan usia kronologis dan usia dental pada pasien anak dengan pola skeletal kelas I, II dan III menggunakan metode Willems. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan desain retrospective study. Subjek sebanyak 45 sampel berusia 8 – 12 tahun dengan pembagian 15 sampel pada setiap kelompok skeletal. Setiap sampel di tentukan usia kronologis dengan menghitung selisih dari tanggal pengambilan foto panoramik dengan tanggal lahir, usia dental ditentukan menggunakan metode Willems, dan pola skeletal kelas I, II dan III dengan melakukan pengukuran ANB. Hasil penelitian: Menunjukkan terdapat perbedaan rata-rata usia kronologis dengan usia dental pada setiap kelompok dengan p<0,05. Kemudian membandingkan rata-rata tersebut antar kelompok didapatkan tidak terdapat perbedaan signifikan dengan p>0,05. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu terdapat perbedaan rata-rata usia kronologis dengan usia dental pada setiap kelompok.