Analisis Kepadatan Tanah Pada Lahan Apel (Wisata Dan Non Wisata) Di Desa Tulungrejo, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu

Main Author: Nugraha, Fadhil Haqq Fikryan
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2019
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/179325/1/FADHIL%20HAQQ%20FIKRYAN%20N.%20%282%29.pdf
http://repository.ub.ac.id/179325/
Daftar Isi:
  • Apel merupakan tanaman yang memiliki nilai ekonomi yang tinggi dan diminati oleh masyarakat Indonesia dan Kota Batu merupakan salah satu kota penghasil apel kedua tertinggi di negara ini. Data BPS Kota Batu, menunjukan terjadinya penurunan pada tahun 2010. Kota Batu juga merupakan kota dengan destinasi wisata yang beragam, sedangkan Desa Tulungrejo merupakan salah satu tempat wisata favorit di Kota Batu dengan berbagai jenis wisata. Salah satu destinasi wisata di Desa Tulungrejo adalah wisata petik apel, menurut data BPS Kota Batu memiliki tingkatan drastis setiap tahunnya. Banyaknya jumlah telapak kaki yang menginjak tanah itu menjadi faktor penyebab dari pemadatan, karena itu merupakan jenis pemadatan secara langsung. Pemadatan tanah dapat terjadi ketika adanya kegiatan di atas permukaan tanah seperti alat pembajak, traktor, maupun kegiatan manusia. Hal itu memberikan tekanan pada permukaan tanah, sehingga mengurangi ruang pori yang tersedia pada tanah akibat berat isi meningkat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan pemadatan tanah pada lahan wisata dan non wisata, lahan wisata dengan lahan wisata yang lain (beda jumlah pengunjung), serta dampaknya pada produksi apel. Penelitian berlokasi di lahan apel pada Desa Tulungrejo mulai April sampai dengan Juli 2019. Lahan apel dibagi menjadi 5 kriteria, yaitu P0 sebagai lahan kontrol (non wisata), P1 (lahan wisata dengan rata-rata 100 pengunjung/minggu), P2 (lahan wisata dengan rata-rata 500 pengunjung/minggu), P3 (lahan wisata dengan rata-rata 1000 pengunjung/minggu), P4 (lahan wisata dengan rata-rata 1500 pengunjung/minggu). Tahapan penelitian diawali dengan persiapan penelitian, pelaksanaan, pengambilan contoh tanah pada 2 kedalaman (top soil & sub soil) dengan 5x ulangan serta pengamatan kondisi aktual, lalu analisis laboratorium dan analisa data. Parameter yang digunakan meliputi penetrasi (utama), berat isi, porositas, permeabilitas, kadar air, bahan organik, dan tekstur. Analisa data yang dilakukan adalah analisa korelasi dan regresi menggunakan GenStat dan Ms. Excel. Hasil yang didapatkan bahwa nilai kepadatan tanah pada lahan apel non wisata (P0) memiliki nilai kepadatan tanah 0,78 Mpa (top soil), dan 1,03 Mpa (sub soil); lahan wisata dengan rata-rata 1500 pengunjung/minggu (P4) memiliki nilai kepadatan tanah yang paling tinggi yaitu 1,5 Mpa (top soil), dan 1,82 Mpa (sub soil), terus menurun nilai kepadatan tanahnya seiring menurunnya jumlah pengunjung (P3, P2, P1); lahan wisata dengan rata-rata 1500 pengunjung/minggu (P4) memiliki jumlah produksi yang terendah yaitu sebesar 12,16 kg/pohon, dan terus meningkat seiring menurunnya jumlah pengunjung (P3, P2, P1) dan nilai tertinggi pada lahan non wisata (P0) yaitu sebesar 16,05 kg/pohon. Kepadatan tanah memiliki keterikatan yang kuat terhadap tingkat produksi apel (r = -0,82) dan dapat mempengaruhi nilai produksi (R2= 0,67)