Pengaruh Pemberian Terapi Ekstrak Serai (Cymbopogon citratus) terhadap Nrf2 dan Hsp70 Pada Tikus (Rattus norvegicus) yang Diinduksi Boraks
Main Author: | Khairana, Almas Dwi |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2019
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/179295/ |
Daftar Isi:
- Penambahan zat aditif pada makanan masih banyak dijumpai di Indonesia, salah satunya adalah boraks atau natrium tetraborat (NaB4O7.10H2O). Penambahan boraks dalam makanan bertujuan sebagai bahan pengawet, akan tetapi boraks merupakan zat aditif yang berfungsi sebagai bahan pembersih ruangan, antimikroba ruangan dan pembasmi serangga. Pada uji toksikologi, boraks berdampak negatif jika dikonsumsi karena boraks bersifat radikal bebas di dalam tubuh manusia yang dapat menimbulkan stress oksidatif, yang ditimbulkan dari kandungan boron dalam boraks. Variabel yang diukur adalah ekspresi Nrf2 dan Hsp70 pada preparat usus tikus dengan metode IHC (Immunohistochemistry). Penelitian ini menggunakan hewan coba tikus (Rattus norvegicus) jantan yang terbagi dalam 5 kelompok yaitu kelompok (+), (-), P1,P2,dan P3, yang masing-masing terbagi menjadi 6 ekor. Pada kelompok P1,P2,P3 diberikan terapi ekstrak serai sebesar 15 mg/kgBB, 30 mg/kgBB, 60 mg/kgBB. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pemberian terapi ekstrak serai dengan dosis terbaik 30 mg/kgBB dapat meningkatkan ekspresi Nrf2 sebesar 44 % dan pemberian terapi ekstrak serai dengan dosis terbaik 30 mg/kgBB dapat menurunkan ekspresi Hsp70 sebesar 18 %.