Intersepsi Radiasi Matahari Pada Pola Tumpang Sari Tanaman Kentang (Solanum Tuberosum L.) Varietas Granola Dan Tanaman Kacang Merah (Phaseolus Vulgaris L.)
Main Author: | Permana, Ridlo Bagus |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2019
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/179282/1/RIDLO%20BAGUS%20PERMANA%20%282%29.pdf http://repository.ub.ac.id/179282/ |
Daftar Isi:
- Tanaman kentang (Solanum tuberosum L.) merupakan salah satu jenis tanaman sayuran yang memiliki potensi tinggi untuk dikembangkan. Tanaman kentang juga memiliki kedudukan penting setelah jagung dan padi. Tanaman kentang memiliki karbohidrat tinggi di dalam umbinya. Program diversifikasi pangan menggunakan kentang dapat dilaterapkan. Tumpang sari merupakan pola tanam yang memanfaatkan lahan dengan sangat efisien karena pada satu lahan terdapat lebih dari satu jenis tanaman budidaya dalam waktu yang bersamaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh intersepsi radiasi matahari pada pola tanam tumpang sari tanaman kentang (S. tuberosum L.) dan kacang merah (V. angularis L.) dan mengetahui populasi dan waktu tanam kacang merah yang tepat dengan sistem tumpang sari untuk mendapatkan produksi kedua tanaman yang optimal. Hipotesis penelitian ini ialah penanaman kacang merah 4 minggu setelah tanam yang dikombinasikan jarak tanam kacang merah 70 cm x 30 cm (populasi tinggi) pada tanaman kentang akan menghasilkan produksi kedua tanaman yang tinggi. Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret sampai Juli 2019. Di Desa Junggo, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu, Jawa Timur. Rancangan yang digunakan dalam penelitian ialah Rancangan Petak Terpagi (RPT) yang terdiri dari petak utama dan anak petak dengan 3 ulangan yaitu : K : Kontrol (Monokultur) ; Petak Utama : Saat tanam Tumpang sari Kacang Merah (S) : S1 : Bersamaan tanam, S2 : 2 minggu setelah tanam, S3 : 4 minggu setelah tanam; Anak Petak : Jarak Tanam Kacang Merah (P) : P1 : 70 cm x 90 cm (20 tanaman), P2 : 70 cm x 60 cm (28 tanaman), P3 : 70 cm x 30 cm (60 tanaman). Pelaksanaan percobaan yaitu melakukan persiapan bibit, persiapan lahan, penanaman, pemeliharaan dan panen. Penelitian menggunakan pengamatan destruktif, non destruktif, pengamatan panen, analisis pertumbuhan tanaman dan Nisbah Kesetaraan Lahan. Data dianalisis dengan menggunakan analisis ragam (uji F) dengan taraf 5% yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh nyata antar perlakuan. Apabila terdapat pengaruh nyata, maka dilanjutkan dengan Uji Jarak Berganda Duncan (UJBD) dengan taraf 5%. Penelitian yang dilakukan mendapatkan hasil bahwa perlakuan waktu tanam sebagai petak utama menunjukkan hasil berbeda nyata pada variabel pengamatan luas daun, indeks luas daun dan intersepsi radiasi matahari. Pada perlakuan jarak tanam sebagai anak petak berbeda nyata pada semua variabel pengamatan kecuali jumlah daun, jumlah umbi, jumlah polong, berat umbi dan berat biji pertanaman. Kedua perlakuan tersebut memberikan interaksi pada variabel pengamatan jumlah umbi dan tebal daun. Jadi dapat disimpulkan bahwa perlakuan jarak tanam rapat dengan waktu tanam tumpangsari 4 mst meningkatkan tinggi tanaman, luas daun, intersepsi radiasi matahari, bobot segar umbi kentang dan hasil panen kacang merah. Namun jarak tanam rapat dan waktu tanaman tumpangsari 4 mst menurunkan tebal daun tanaman.