Peran Lembaga Desa Wisata “Gajah Mada” Dalam Pengelolaan Desa Wisata Budaya “Kampung Majapahit” Berbasis Community-Based Tourism Di Desa Bejijong Kecamatan Trowulan Kabupaten Mojokerto

Main Author: Mufidah, Nurul
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2019
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/179259/
Daftar Isi:
  • Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran Lembaga Desa Wisata “Gajah Mada” dalam pengelolaan Desa Wisata Budaya “Kampung Majapahit” berdasarkan perspektif community-based tourism yang ada di Desa Bejijong Kecamatan Trowulan Kabupaten Mojokerto. Desa Wisata Budaya “Kampung Majapahit” merupakan sebuah destinasi desa wisata yang memiliki beberapa kearifan lokal yaitu situs peninggalan Kerajaan Majapahit. Proses pengelolaan Desa Wisata Budaya “Kampung Majapahit” mengikutsertakan masyarakat lokal dan dinaungi oleh lembaga independen yaitu Lembaga Desa Wisata (Ladewi) “Gajah Mada”. Namun pada realitanya, terdapat beberapa objek wisata yang masih belum dikelola masyarakat Desa Bejijong secara optimal salah satunya yaitu rumah Majapahit. Tetapi kondisi tersebut dibiarkan oleh Ladewi “Gajah Mada” selaku pihak pengelola Desa Wisata Budaya “Kampung Majapahit”. Analisis peran Ladewi “Gajah Mada” dilakukan menggunakan perspektif community-based tourism atau pariwisata berbasis masyarakat yang memiliki dua unsur yaitu struktur community-based tourism oleh WTO dan prinsip communitybased tourism oleh Hatton. Analisis tersebut disusun menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus untuk mengetahui peran Ladewi “Gajah Mada” dalam pengelolaan Desa Wisata Budaya “Kampung Majapahit” berdasarkan perspektif community-based tourism. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam pengelolaan Desa Wisata Budaya “Kampung Majapahit”, Ladewi “Gajah Mada” memiliki beberapa peran yang sudah melekat dengan perspektif community-based tourism mulai dari struktur hingga prinsip. Akan tetapi, secara umum pengelolaan Desa Wisata Budaya “Kampung Majapahit” belum optimal sesuai dengan perspektif community-based tourism. Hal tersebut dikarenakan masih adanya beberapa permasalahan dalam pengelolaan objek wisata Mahavihara Majapahit, objek wisata candi dan rumah Majapahit. Inilah tiga tantangan Ladewi “Gajah Mada” dalam menerapkan community-based tourism secara utuh kedepannya.