Analisis Kerentanan Seismik Tanah Dengan Menggunakan Metode Hvsr Dan Spectral Acceleration Di Wilayah Kabupaten Majalengka
Main Author: | Yasmin, Safira |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2019
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/179240/ |
Daftar Isi:
- Kabupaten Majalengka merupakan salah satu daerah yang rawan terkena dampak dari bencana alam gempabumi karena Kabupaten Majalengka disusun oleh dominasi pola tektonik Jawa dan dilalui oleh sesar aktif Baribis. Oleh karena itu perlunya dilakukan analisis karakteristik tanah wilayah Kabupaten Majalengka untuk mengetahui dampak pergeseran tanah terutama yang disebabkan oleh bencana alam gempabumi. Metode HVSR dan Spectral Acceleration adalah salah satu metode yang dinilai efektif untuk mengetahui karakteristik dari suatu lapisan. Metode HVSR menghasilkan parameter berupa frekuensi natural (f0) dan amplifikasi (A0) geologi setempat dari data mikrotremor tersebut sehingga metode ini dapat mengestimasi indeks kerentanan tanah (Kg). Wilayah penelitian yaitu Kabupaten Majalengka dibagi menjadi 2 bagian yaitu wilayah Kabupaten Majalengka bagian utara dan Wilayah Kabupaten Majalengka bagian selatan. Pada wilayah penelitian bagian utara didapatkan nilai frekuensi dominan dengan rentang 0.64 sampai dengan 39 Hz sedangkan bagian selatan didapatkan nilai frekuensi dominan dengan rentang 0,8 sampai dengan 26,92 Hz. Nilai periode dominan wilayah penelitian bagian utara didapatkan rentang nilai 0,026 sampai dengan 1,56 s dan periode dominan bagian selatan didapatkan rentang nilai 0,037 sampai dengan 1,25 s. Nilai Amplifikasi wilayah penelitian bagian utara didapatkan rentang nilai 1,41 sampai dengan 7,39 kali sedangkan pada bagian selatan diperoleh rentang nilai 1,68 sampai dengan 6 kali. Nilai indeks kerentanan seismik wilayah penelitian bagian utara diperoleh rentang nilai 0,11 sampai dengan 10,08 sedangkan pada bagian selatan diperoleh rentang nilai 0,13 sampai dengan 24,42. Selanjutnya metode spectral Acceleration adalah metode yang membandingkan periode getar gelombang gempa 3 komponen (NS, EW, UD) terhadap periode getar desain respon spektrum wilayah penelitian yang telah ditetapkan sesuai standar SNI. Pada penelitian kali ini metode spectral acceleration hanya diterapkan pada sebagian wilayah penelitian bagian selatan karena keterbatasan stasiun pencatat kejadian gempa. Pada metode spectral acceleration diperoleh nilai periode getar alami gelombang gempa yaitu NS sebesar 0,14 sampai dengan 2,16 detik, EW sebesar 0,15 sampai dengan 23 detik, dan UD sebesar 0,11sampai dengan 1,82 detik.