Perbedaan Pola Enamel Rod Sebelum dan Sesudah Dibakar Sebagai Penentu Sidik Gigi
Main Author: | Prameswari, Kirana Herwinda |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2019
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/179225/1/Kirana%20Herwinda%20Prameswari.pdf http://repository.ub.ac.id/179225/2/MAJALAH_Kirana%20Herwinda%20Prameswari_155070401111017.pdf http://repository.ub.ac.id/179225/ |
Daftar Isi:
- Gigi memiliki kemampuan untuk tahan terhadap efek postmortem seperti kebakaran karena pada suhu tinggi enamel gigi akan mengalami peningkatan kristalisasi dari hidroksiapatit sehingga tetap bisa bertahan. Enamel terdiri dari susunan enamel rod yang secara mikroskopis memiliki pola unik yang disebut sidik gigi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan pola enamel rod sebelum dan sesudah dibakar sebagai penentu sidik gigi. Sampel yang digunakan adalah 30 gigi premolar rahang atas yang dipilih secara acak. Perekaman pola enamel rod dilakukan menggunakan teknik pengelupasan film selulosa asetat. Perekaman dilakukan sebelum pembakaran (ante-mortem) dan sesudah pembakaran pada suhu 650oC selama 15 menit (post-mortem). Sidik gigi hasil perekaman pola enamel rod dianalisis menggunakan software Verifinger SDK v.4.2 untuk mendapatkan skor minutae, kemudian dilakukan uji statistika. Hasil uji statistika menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan pola enamel rod yang siginifikan antara sebelum dan sesudah dibakar (uji T berpasangan, p=0,175). Kesimpulan dari penelitian ini adalah tidak terdapat perbedaan signifikan dari pola enamel rod antara sebelum dan sesudah dibakar menunjukkan bahwa metode sidik gigi dapat digunakan sebagai alternatif identifikasi forensik pada korban kebakaran.