Pengaruh Sistem Tanam Dan Waktu Penyiangan Gulma Pada Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman Kedelai (Glycine Max L. Merill) Edamame Var. Ryoko

Main Author: Dewanti, Oka Pramestia
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2019
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/179134/1/OKA%20PRAMESTIA%20DEWANTI%20%282%29.pdf
http://repository.ub.ac.id/179134/
Daftar Isi:
  • Kedelai sayur (Glycine max L. Merill) atau edamame merupakan salah satu jenis kacang-kacangan kategori tanaman sayuran. Potensi hasil edamame bisa mencapai 6 ton/ha, namun hasil edamame tahun 2011 hanya mencapai 3,7 ton/ha (Irsyadi, 2011). Rendahnya hasil edamame dikarenakan sistem budidaya yang kurang optimal. Maka dari itu perlu adanya perbaikan sistem budidaya berupa pengaturan sistem tanam yang tepat serta efektif bagi tanaman edamame. Jenis sistem tanam yang dapat digunakan dalam budidaya edamame ialah sistem tanam tandur jajar dan jajar legowo. Sistem tanam berhubungan dengan pengaturan jarak tanam yang sesuai. Sistem tanam tandur jajar memiliki jarak tanam yang lebih sempit dibandingkan dengan sistem tanam jajar legowo. Jarak tanam lebar menyebabkan kanopi tanaman lambat menutup permukaan tanah sehingga akan memberikan kesempatan kepada gulma dapat tumbuh dengan baik. Pertumbuhan gulma yang tinggi dapat menyebabkan kompetisi dengan tanaman edamame. Maka dari itu dibutuhkan penyiangan gulma secara berkala untuk menekan populasi gulma. Interval waktu penyiangan gulma secara tepat dapat memperkecil tingkat kompetisi dengan tanaman budidaya. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui waktu penyiangan gulma pada sistem tanam yang berbeda. Hipotesis yang diajukan dari penelitian ini adalah penggunaan sistem tanam yang berbeda dibutuhkan waktu penyiangan yang berbeda pula. Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan September hingga November 2018 di lahan pertanian yang berlokasi di Desa Dadaprejo, Kecamatan Junrejo, Kota Batu, Kabupaten Malang. Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah cangkul, tugal, gembor, penggaris, meteran, kuadran (50x50 cm), timbangan analitik, kamera dan LAM. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah benih edamame varietas ryoko, pupuk kandang, pupuk urea dan KCl. Rancangan percobaan yang akan dilakukan adalah Rancangan Petak Terbagi (RPT) dalam pola RAK yang terdiri dari petak utama yaitu sistem tanam (J1 = tandur jajar), (J2 = jajar legowo) dan anak petak yaitu waktu penyiangan (P1 = tanpa penyiangan), (P2 = penyiangan 1 kali), (P3 = penyiangan 2 kali), dan (P4 = penyiangan 3 kali). Sehingga terdapat 8 kombinasi perlakuan, masing-masing perlakuan diulang 4 kali dan diperoleh 32 petak perlakuan yaitu J1P1, J1P2, J1P3, J1P4, J2P1, J2P2, J2P3 dan J2P4. Parameter yang diamati meliputi tinggi tanaman, jumlah daun, indeks luas daun, bobot kering tanaman, jumlah polong/tanaman, jumlah biji/polong, bobot 100 biji, hasil dan berat kering gulma. Data hasil pengamatan dianalisis menggunakan analisis ragam (uji F) dengan taraf 5% untuk mengetahui adanya pengaruh pada setiap perlakuan. Apabila hasil pengujian diperoleh perbedaan yang nyata maka dilanjutkan dengan menggunakan uji Beda Nyata Jujur (BNJ) pada taraf 5%.ii ii Perlakuan sistem tanam tandur jajar dan waktu penyiangan 3 kali menghasilkan bobot 100 biji sebesar 119,17 g (tidak berbeda nyata dengan perlakuan sistem tanam jajar legowo dan waktu penyiangan 2 kali yang menghasilkan bobot 100 biji sebesar 120,87 g). Perlakuan sistem tanam jajar legowo dan waktu penyiangan 3 kali menghasilkan bobot 100 biji yaitu 131,41 g (memberikan peningkatan sebesar 8,72% jika dibandingkan dengan perlakuan sistem tanam jajar legowo dan waktu penyiangan 2 kali). Hal ini menunjukkan bahwa sistem tanam jajar legowo membutuhkan waktu penyiangan 3 kali.