Perubahan Biomasa Mikrobia Karbon Tanah Dengan Penambahan Aneka Jenis Seresah Di Berbagai Lingkungan Agroforestri Pinus+Kopi

Main Author: Octaviasari, Chintia Veni
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2019
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/179131/1/CHINTIA%20VENI%20OCTAVIASARI%20%282%29.pdf
http://repository.ub.ac.id/179131/
Daftar Isi:
  • Salah satu upaya meningkatkan produksi kopi dalam sistem agroforestry kopi+pinus adalah dengan memangkas cabang dan ranting yang mati dari pohon penaungnya. Pemasukan seresah pangkasan pohon ke dalam tanah dapat memperbaiki kualitas tanah, yang secara biologi ditunjukkan dengan jumlah Biomasa Mikrobia Karbon yang meningkat. Namun demikian, masih belum banyak diketahui perbaikan Biomasa Mikrobia Karbon terjadi setelah penambahan seresah. Tujuan penelitian, untuk mengevaluasi perubahan Biomasa Mikrobia Karbon setelah penambahan berbagai jenis seresah di berbagai kondisi agroforestry kopi+pinus Percobaan dilakukan di UB Forest pada bulan April sampai dengan Juni, dimana pada penelitian dilakukan pada musim penghujan. Aplikasi perlakuan diatur menurut Rancangan Acak Kelompok (RAK). Ada 5 jenis seresah di permukaan tanah (standing litter) dimasukkan kedalam litterbag berukuran 30x25x2 cm3, adalah: seresah kopi, pinus, kopi+pinus, ranting pinus dan tumbuhan bawah yang dibandingkan dengan perlakuan tanpa penambahan seresah sebagai kontrol (permukaan tanah ditutup batu kerikil). Semua perlakuan seresah diletakkan di 4 lahan yang berbeda: (a) lahan kopi “low management” (LC) dengan pemangkasan cabang pohon, (b) LC tanpa pemangkasan, (c) lahan kopi “high management” (HC) dengan pemangkasan cabang pohon, dan HC tanpa pemangkasan dilakukan 3 kali pengamatan (0, 4, dan 12 minggu setelah aplikasi). Contoh tanah (permukaan) diambil dari bawah litterbag, dilanjutkan dengan pengukuran MBC (metode fumigasi-ekstraksi). Pengukuran setiap kombinasi perlakuan diulang sebanyak 3 kali. Kualitas (lignin, polifenol dan C-organik) dari masing-masing seresah diukur pada minggu ke-0 dan minggu ke-12. Kondisi suhu udara dan tanah, diamati setiap hari. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan ANOVA taraf 5 % dari program Genstat versi 18th apabila terdapat pengaruh nyata diuji lanjut BNJ taraf 5 %. Biomasa Mikrobia Karbon dari semua jenis seresah dan kontrol yang diletakkan di plot LC tanpa pemangkasan mengalami kenaikan dari minggu ke-0, minggu ke-4 sampai minggu ke-12. Biomasa Mikrobia Karbon tertinggi terdapat pada plot LC tanpa pemangkasan dibawah litterbag tumbuhan bawah (1724 μg C g-1) sedangkan yang terendah berada di plot HC tanpa pemangkasan dibawah litterbag campuran sersesah pinus dan kopi (457 μg C g-1), yang masing – masing terdapat pada minggu ke-12. Berdasarkan uji regresi antara Biomasa Mikrobia Karbon dengan faktor eksternal didapatkan hasil bahwa intensitas cahaya dan berat isi memiliki hubungan yang kuat dengan nilai R2 = 0.1801 dan R2 = 0.2363 serta n = 24. Sementara, pada faktor internal didapatkan hasil bahwa Biomasaii Mikrobia Karbon berhubungan kuat dengan N Total dan Total C-organik dengan nilai R2 = 0.363 dan R2 = 0.3014 serta n = 24.