Pengaruh Jumlah Tanaman Per Polybag Dan Pupuk Nitrogen Terhadap Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman Sawi Pakchoy (Brassica Rapa L.)
Main Author: | Gozali, Hito Nixon |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2019
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/179123/1/HITO%20NIXON%20GOZALI%20%282%29.pdf http://repository.ub.ac.id/179123/ |
Daftar Isi:
- Sawi Pakchoy (Brassica rapa L.) merupakan tanaman sayuran yang banyak digemari oleh masyarakat Indonesia. Selain itu memiliki nilai ekonomis, prospek dan nilai komersial yang cukup tinggi (Khodriyah et al, 2017). Sawi Pakchoy mengandung beragam zat gizi makanan yang essensial bagi kesehatan tubuh diantaranya protein, lemak, karbohidrat, Ca, P, Fe, provitamin A, Vitamin B, Vitamin C, mineral dan serat (Barokah et al, 2017). Karena tanaman sawi Pakchoy mengandung banyak zat gizi, sehingga masyarakat Indonesia banyak mengkonnsumsi sawi Pakchoy. Berdasarkan data Direkrotat Jendral Hortikultura pada tahun 2011 dalam Murtiawan, 2011 menunjukkan bahwa produksi sayuran di Indonesia sebanyak 11.133.200 ton dan sebanyak 663.834 ton adalah sayuran impor. Dari data tersebut diperlukan teknik budidaya yang tepat untuk dapat meningkatkan produktivitas tanaman. Suparman (2015), menyatakan bahwa pada tanaman Pakchoy yang tidak diberi unsur hara Nitrogen tanaman tetap kecil dan daun lebih cepat berubah menjadi kuning, karena Nitrogen yang tersedia tidak cukup untuk membentuk protein dan klorofil sehingga menyebabkan kemampuan tanaman menjadi berkurang dan produksi karbohidratnya berkurang. Selain itu, penelitian Sari (2016), menyatakan bahwa pemupukan harus tepat jenis, cara dan dosis. Selain, pemberian pupuk Nitrogen diimbangi dengan jumlah tanaman per polybag. Tingkat kepadatan tanaman sangat mempengaruhi terjadinya kompetisi. Tingkat kepadatan tanaman yang rendah memacu tumbunya gulma jika dibandingkan dengan tingkat kepadatan tanaman yang tinggi. Penelitian dilaksanakan di Kebun Percobaan Universitas Brawijaya Kampus III yang bertempat di Desa Mrican, Kecamatan Mojoroto, Kota Kediri, Provinsi Jawa Timur. Ketinggian tempat penelitian yaitu 74 meter diatas permukaan laut, suhu ratarata 25oC- 30oC, curah hujan rata-rata berkisar 1000 – 2000 mm pertahun. Jenis tanah pada tempat penelitian yaitu Litosol coklat kemerahan. Penelitian dilaksanakan bulan Mei - Juni 2019. Alat yang digunakan pada penelitian meliputi cangkul, meteran, gembor, papan petak, penggaris, gunting, timbangan, kertas label, kalkulator, alat tulis dan kamera. Bahan yang digunakan pada penelitian meliputi bibit sawi Pakchoy, kompos, tanah, polybag, pupuk kandang kotoran ayam 20 ton/ha, pupuk Nitrogen 100 kg/ha, 125 kg/ha dan 150 kg/ha, dan pupuk daun 3 liter/ha. Penelitian dirancang dengan menggunakan Rancangan Petak Terbagi (RPT) berupa yaitu J0P0 : jumlah benih 3 per polybag dengan pupuk N 100 kg/ha ; J0P1 : jumlah benih 3 per polybag dengan pupuk N 125 kg/ha ; J0P2 : jumlah benih 3 per polybag dengan pupuk N 150 kg/ha ; J1P0 : jumlah benih 5 per polybag dengan pupuk N 100 kg/ha ; J1P1 : jumlah benih 5 per polybag dengan pupuk N 125 kg/ha ; J1P2 : jumlah benih 5 per polybag dengan pupuk N 150 kg/ha ; J2P0 : jumlah benih 7 per polybag dengan pupuk N 100 kg/ha ; J2P1 : jumlah benih 7 per polybag dengan pupuk N 125 kg/ha ; J2P2 : jumlahbenih 7 per polybag dengan pupuk N 150 kg/ha. Masing-masing perlakuan diulang sebanyak 3 kali. Pengamatan pertumbuhan yang dilakukan meliputi tinggi tanaman dan jumlah daun. Pengamatan hasil meliputi luas daun, bobot segar total tanaman dan bobot segar konsumsi. Data yang didapatkan dari hasil pengamatan dianalisa dengan mengunakan uji F dengan taraf 5% apabila terdapat pengaruh pada setiap perlakuan, maka dilanjutkan dengan uji Beda Nyata Jujur (BNJ) pada taraf 5% untuk mengetahui adanya perbedaan antar perlakuan. Perlakuan jumlah tanaman sebanyak 3 dan 5 tanaman nyata lebih tinggi dibandingkan jumlah tanaman sebanyak 7 tanaman, pada parameter panjang tanaman, jumlah daun, luas daun, bobot basah/tanaman dan bobot konsumsi pada tanaman Pakchoy. Perlakuan pupuk Nitrogen sebanyak 150 kg/ha nyata lebih tinggi dibandingkan pupuk Nitrogen sebanyak 100 kg/ha dan 125 kg/ha, pada parameter panjang tanaman, jumlah daun, luas daun, bobot basah/tanaman, dan bobot konsumsi pada tanaman Pakchoy. Kombinasi perlakuan jumlah tanaman sebanyak 3 tanaman diikuti dengan pupuk Nitrogen sebanyak 150 kg/ha menunjukkan hasil bobot basah/tanaman dan bobot konsumsi nyata lebih tinggi sebesar 1.26 kg ; 1.01 kg dibandingkan dengan jumlah tanaman sebanyak 3 tanaman diikuti dengan pupuk Nitrogen sebanyak 100 kg/ha sebesar 0.80 kg ; 0.55 kg. Sehingga diperlukan penelitian lebih lanjut mengenai pengaturan jumlah tanaman dan pupuk Nitrogen agar dapat mencapai optimal.