Keanekaragaman Dan Potensi Jamur Dari Serasah Daun Pinus Sebagai Agens Antagonis Di Kawasan Hutan Pendidikan Ub, Malang
Main Author: | Putraweka, Dirgamas |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2019
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/179111/1/DIRGAMAS%20PUTRAWEKA%20%282%29.pdf http://repository.ub.ac.id/179111/ |
Daftar Isi:
- Jamur antagonis sebagai agens hayati, efektif mengendalikan penyakit tanaman. Jamur antagonis sebagai agens hayati, diperoleh dari serasah daun pinus di hutan UB. Penelitian tentang habitat serasah daun pinus, dibutuhkan untuk memberikan informasi tentang potensi serasah daun pinus antara lain jenis jamur yang ada dan keanekaragaman serta potensi antagonistik. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui jenis jamur antagonis dan menganalisis tingkat keanekaragaman serta tingkat antagonistik jamur dari serasah daun pinus. Sampel daun pinus berasal dari lahan monokultur pinus dan tumpangsari pinus - kopi. Studi dilakukan dengan mengambil sampel serasah daun pinus dari lahan monokultur pinus dan tumpangsari pinus – kopi untuk dianalisis keanekaragaman jamur. Analisis terdiri dari isolasi, purifikasi, identifikasi isolat jamur dan pengujian antagonis isolat jamur. Isolasi dilakukan dengan menggunakan metode langsung dan tidak langsung dengan cara pencucian dan penyaringan menggunakan kertas saring (Ilyas, 2007). Purifikasi dilakukan pada setiap koloni jamur yang berbeda berdasarkan morfologi jamur, meliputi warna dan bentuk koloni jamur. Identifikasi isolat jamur dilakukan dengan pengamatan morfologi berdasarkan pada kunci identifikasi menurut Gandjar et al., (1999) dan Watanabe (2002). Analisis keanekaragaman menggunakan rumus Indeks Keanekaragaman Shannon-Wiener. Pengujian antagonistik isolat jamur dilakukan pada 16 isolat koloni jamur terhadap patogen Fusarium moniliforme. Pengamatan antagonistik dilakukan selama 7 hari dan dianalisis menggunakan analisis ragam, apabila hasil pengujian berbeda nyata maka dilanjutkan dengan uji Duncan pada taraf kesalahan 5%. Dari hasil isolasi jamur serasah daun pinus pada lahan tumpangsari pinus - kopi dan monokultur pinus diperoleh 16 isolat koloni jamur dari 7 genus jamur. Genus jamur dari lahan monokultur pinus yaitu Acremonium, Fusarium, Penicillium dan Trichoderma. Genus jamur dari lahan tumpangsari pinus - kopi yaitu genus Acremonium, Aspergillus, Cladosporium, Fusarium, Mortierella dan Trichoderma. Nilai Indeks Keanekaragaman Jamur (IKJ) lahan tumpangsari pinus – kopi (H’ = 1,95) lebih tinggi dibandingkan dengan IKJ lahan monokultur pinus (H’ = 1,39). Keanekaragaman jamur yang bersifat antagonis berindikasi kuat untuk memprediksi apakah serasah daun pinus di hutan pendidikan UB berpotensi sebagai habitat jamur antagonis bagi F. moniliforme. Genus antagonis Penicillium dengan daya hambat tertinggi (72,38%), disarankan diteliti antagonistiknya bagi F. moniliforme di lapang.