Daya Saing Dan Faktor-Faktor Yang Berpengaruh Terhadap Ekspor Teh Indonesia Di Pasar Internasional

Main Author: Zulvani, Rifkha
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2019
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/179082/1/RIFKHA%20ZULVANI%20%282%29.pdf
http://repository.ub.ac.id/179082/
Daftar Isi:
  • Perdagangan internasional terutama ekspor memiliki peran penting sebagai penggerak perekonomian nasional. Salah satu komoditas ekspor di Indonesia adalah komoditas teh. Pada tahun 2017 tercatat 71 negara yang menjadi pangsa pasar teh Indonesia atau sebesar 1,32% dari total teh dunia. FAO (2018) menyatakan bahwa selama periode 2007-2016, konsumsi teh rata-rata mengalami peningatan sebesar 4,5 persen per tahunnya. Besarnya permintaan komoditas teh di pasar internasional menjadikan suatu peluang bagi eksportir teh termasuk juga bagi Indonesia. Menurut Astuti (2018) globalisasi menuntut adanya persaingan yang ketat antar negara sehingga perlu upaya peningkatan terhadap daya saing produk domestik. Perdagangan teh Indoneisa di pasar internasional dituntut untuk menghadapi persaingan diantaranya negara Kenya, Sri Lanka, dan China, dimana tiga negara tersebut merupakan tiga eksportir teh terbesar di dunia. Penelitian ini digunakan untuk mengetahui perkembangan kinerja teh Indonesia, posisi daya saing teh Indonesia, dan faktor-faktor yang berpengaruh terhadap ekspor teh Indonesia di pasar internasional. Pengumpulan data dilakukan dengan cara pencatatan data sekunder dalam bentuk data runtut waktu periode 2008-2017. Metode yang digunakan untuk mengetahui perkembangan kinerja teh Indonesia adalah metode deskriptif. Metode yang digunakan untuk menganalisis daya saing adalah Revealed Comparative Advantage (RCA). Kemudian untuk mengetahui faktor-faktor yang berpengaruh terhadap volume ekspor teh Indonesia di pasar Internasional menggunakan metode Vector Error Correction Model (VECM). Hasil analisis yang dilakukan menunjukkan bahwa: (1) Selama periode 2008-2017, perkembangan luas area perkebunan teh, produksi, konsumsi, dan ekspor teh Indonesia menurun, sedangkan produktivitas teh di Indonesia meningkat; (2) Ekspor teh Indonesia, Kenya, Sri Lanka, dan China memiliki keunggulan komparatif. Trend nilai RCA ekspor teh Tahun 2008-2017 dari negara Indonesia, Kenya, dan Sri Lanka menurun, sedangkan trend nilai RCA negara China meningkat; (3) Volume ekspor teh Indonesia dalam jangka pendek dipengaruhi oleh volume ekspor teh bulan sebelumnya, harga ekspor teh Indonesia, harga ekspor teh China, dan nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika bulan sebelumnya secara negatif dan signifikan serta dipengaruhi oleh produksi teh Indonesia bulan sebelumnya secara positif dan signifikan. Sedangkan dalam jangka panjang, volume ekspor teh Indonesia dipengaruhi oleh harga ekspor teh Indonesia secara positif dan signifikan serta harga ekspor teh Kenya, harga ekspor teh Sri Lanka, harga ekspor teh China, dan nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika yang bersifat negatif signifikan. Dengan demikian, perlu adanya peremajaan dan intensifikasi tanaman teh khususnya pada perkebunan rakyat serta ekstensifikasi sehingga kinerja teh Indonesia dapat meningkat. Selain itu, dalam meningkatkan konsumsi domestik perlu adanya penyebarluasan informasi tentang manfaat mengkonsumsi teh. Peningkatan daya saing dan ekspor teh Indonesia dapat diupayakan denganii melakukan pengolahan produk teh menggunakan teknologi modern. Selain itu, para produsen teh perlu memperhatikan dan menyesuaikan standar kualitas produk yang di tetapkan oleh negara importir. Sehingga produk teh Indonesia memiliki nilai tinggi dan dapat diterima oleh para importir. Perdagangan teh Indonesia di pasar internasional juga memerlukan kegiatan promosi dan terus menjalin kerjasama dan kesepakatan perdagangan dengan para importir teh. Selain itu, perlu dilakukan penelitian lebih mendalam mengenai faktor yang menyebabkan peningkatan daya saing dan ekspor teh negara lain seperti China sehingga dapat digunakan sebagai bahan referensi dalam pengembangan perdagangan teh Indonesia.