Identifikasi Spesimen Dan Analisis Keanekaragaman Larva Lepidopteran, Hasil Koleksi Di Jambi

Main Author: Adisudibyo, Rizky
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2019
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/179080/1/RIZKY%20ADISUDIBYO%20%282%29.pdf
http://repository.ub.ac.id/179080/
Daftar Isi:
  • Kawasan hutan tropis di Indonesia yang terdapat di kawasan Taman Nasional Duabelas (TNBD) dan Hutan Harapan telah mengalami alih fungsi lahan. Kedua kawasan tersebut mengalami alih fungsi lahan menjadi Perkebunan Karet dan Kelapa Sawit. Hal tersebut mengancam keberadaan serangga, termasuk ordo lepidoptera. Keberadaan lepidopteran pada suatu kawasan dapat dijadikan sebagai indikator kualitas lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi larva lepidopteran di tipe penggunaan lahan yang berbeda pada lanskap TNBD dan Hutan Harapan, mengkaji keanekaragaman dan kelimpahan larva lepidopteran di lanskap TNBD dan Hutan Harapan pada musim berbeda, mengkaji komposisi larva lepidopteran pada lanskap yang berbeda. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2018 hingga April 2019. Penelitian yang dilakukan berfokus pada kegiatan identifikasi spesimen larva lepidopteran yang telah tersedia di Laboratorium PH, Institut Pertanian Bogor. Spesimen larva lepidopteran musim kemarau di identifikasi oleh Shofiatun (2018), sedangkan penulis mengidentifikasi spesimen larva lepidopteran pada musim hujan. Hasil penelitian ini merupakan gabungan penelitian identifikasi larva lepidopteran pada musim hujan dengan musim kemarau. Sampel yang telah disortir hingga tahap ordo, kemudian di identifikasi lebih lanjut hingga tahap morfospesies. Data yang diperoleh ditabulasikan kedalam pivot table berupa database dengan menggunakan aplikasi Microsoft Excell. Keanekaragaman dan kelimpahan larva lepidopteran dianalisis menggunakan analisis ragam dan analisis kemiripan melalui perangkat lunak R-statistik. Dari hasil penelitian, didapatkan kelimpahan dan keanekaragaman larva lepidopteran pada lanskap TNBD dan Hutan Harapan sebanyak 3540 individu, yang terdiri dari 26 famili dan 493 morfospesies. Pada TNBD ditemukan sebanyak 2030 individu yang terdiri dari 18 famili dan 330 morfospesies, sedangkan pada Hutan Harapan sebanyak 1477 individu yang terdiri dari 21 famili dan 260 morfospesies. Keanekaragaman morfospesies dan kelimpahan individu larva lepidopteran yang tertinggi ditemukan pada tipe penggunaan lahan hutan alami di lanskap TNBD pada musim kemarau dan terendah pada tipe penggunaan lahan perkebunan karet di lanskap TNBD pada musim hujan. Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa tipe penggunaan lahan berpengaruh terhadap keanekaragaman (P<0.001), kelimpahan individu (P<0.001) dan komposisi (P<0.001) larva lepidopteran, artinya keanekaragaman dan kelimpahan tertinggi didapatkan pada tipe penggunaan lahan hutan alami dan terendah pada tipe penggunaan lahan perkebunan karet. Keanekaragaman (P=0.073) dan kelimpahan (P=0.053) pada musim kemarau dan hujan adalah sama, akan tetapi berpengaruh terhadap komposisi (P<0,001). Komposisi morfospesies yang ditemukan pada kedua landskap sebesar 38% atau 189 morfospesies, sedangkan morfospesies tertentu yang hanya ditemukan pada masing-masing lanskap diantaranya TNBD sebesar 33% atau 163 morfospesies dan Hutan Harapan sebesar 29% atau 141 morfospesies. Morfospesies yang mendominasi pada kedua lanskap di berbagai tipe penggunaan lahan dan musim yang berbedavi adalah Noctuidae sp.10 (Noctuidae), Arctia sp.01 (Arctiidae), dan Crambidae sp.13 (Crambidae)