Pengaruh Pengaturan Jarak Tanam Dan Pemberian Pupuk Kandang Kambing Pada Pertumbuhan Dan Hasil Jagung Manis (Zea Mays Saccharata Sturt.)

Main Author: Sitopu, Ryon Nampati
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2019
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/179076/1/RYON%20NAMPATI%20SITOPU%20%282%29.pdf
http://repository.ub.ac.id/179076/
Daftar Isi:
  • Jagung manis (Zea mays saccharata Sturt.) merupakan salah satu bahan pangan pokok di Indonesia setelah beras. Pemintaan terhadap jagung manis dari tahun ke tahun pun terus meningkat dan berdampak pada meningkatnya peluang pasar untuk komoditas jagung manis. Produksi jagung manis di Indonesia pada tahun 2012 hingga 2015 fluktuatif dan tidak stabil. Produksi jagung manis pada tahun 2012 yaitu 19.377.030 ton, pada tahun 2013 yaitu 18.506.287 ton, tahun 2014 yaitu 19.033.00 ton dan tahun 2015 yaitu 19.612.000 ton (Badan Pusat Statistik, 2016). Upaya peningkatan produktivitas jagung terus dilakukan dengan beberapa penerapan teknologi budidaya, beberapa diantaranya seperti pengaturan jarak tanam dan pemberian pupuk kandang kambing. Pengaturan jarak tanam bertujuan untuk mendapatkan ruang tumbuh yang optimal bagi tanaman, sehingga tanaman dapat memanfaatkan sumber daya lingkungan yang ada dengan maksimal. Pupuk kandang kambing mengandung bahan organik yang dapat menyediakan zat hara bagi tanaman melalui proses penguraian. Selain itu, pupuk pemberian kandang kambing juga bermanfaat untuk memperbaiki sifat fisik serta sebagai penyimpan unsur hara. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Nopember 2018 – Januari 2019. Penelitian ini dilaksanakan di Kelurahan Jatimulyo, Kecamatan Lowokwaru, Malang, Jawa Timur. Peralatan yang digunakan dalam penelitian ini diantaranya cangkul, tugal, amplop, spidol, kamera, alat tulis, penggaris, kalkulator, gembor, meteran, LAM, jangka sorong, lightmeter, timbangan digital, oven. Sedangkan bahan yang digunakan adalah benih jagung manis varietas talenta, pupuk kandang kambing, pupuk urea, pupuk SP-36, pupuk KCl dan air. Penelitian ini menggunakan rancangan acak kelompok faktorial yang terdiri dari 2 faktor. Faktor pertama pengaturan jarak tanam (J) dan faktor kedua pemberian pupuk kandang kambing (K). Dari kedua faktor didapatkan 9 perlakuan yang diulang sebanyak 3 kali. Dari kedua faktor didapatkan 27 petak percobaan. Pengaturan jarak tanam, J1 : 50 cm x 40 cm, J2 : 60 cm x 35 cm, J3 : 75 cm x 30 cm dan pemberian pupuk kandang kambing, K1 : 0 t ha-1, K2 : 10 t ha-1, K3 : 20 t ha-1. Pengamatan dilakukan pada saat tanaman berumur 14, 28, 42, dan 56 hari setelah tanam serta pengamatan panen. Parameter pengamatan meliputi komponen pertumbuhan: tinggi tanaman, jumlah daun, luas daun, bobot kering total tanaman dan komponen hasil: panjang tongkol, bobot segar tongkol dengan kelobot, bobot segar tongkol tanpa kelobot, diameter tongkol, panjang tongkol, hasil panen per hektar serta pengamatan aspek lingkungan berupa pengukuran intensitas cahaya matahari. Data diperoleh dianalisis dengan menggunakan analisis ragam uji Fpada taraf 5%. Jika hasil yang didapatkan berbeda nyata maka dilanjutkan dengan uji BNT dengan taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa adanya interaksi antara pengaturan jarak tanam dan pemberian pupuk kandang kambing pada parameter luas daun 14 hst dan berat kering tanaman 28 hst. Pada parameter berat kering tanaman, pemberian pupuk kandang kambing 20 t ha-1 memberikan pengaruh nyata pada jarak tanam 60 x 35 cm dan jarak tanam 75 x 30 cm. Pada parameter luas daun, pemberian pupuk kandang kambing memberikan pengaruh nyata daripada perlakuan tanpa pupuk kandang kambing.