Pengaruh Beberapa Sifat Fisika Dan Kimia Tanah Terhadap Karakteristik Tanaman Ubi Kayu (Manihot Esculenta)

Main Author: Muhamad, Rangga Prima
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2019
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/179063/1/RANGGA%20PRIMA%20MUHAMAD%20%282%29.pdf
http://repository.ub.ac.id/179063/
Daftar Isi:
  • Semakin tingginya pertumbuhan penduduk, maka kebutuhan pangan tiap tahun akan semakin meningkat. Berdasarkan BPS (2019), di tahun 2011 konsumsi beras sebesar 27,34 juta ton/tahun dengan produksi beras sebesar 38,22 juta ton/tahun dan mengalami peningkatan hingga di tahun 2018 konsumsi beras mencapai 29,57 juta ton/tahun dengan produksi beras sebesar 32,42 juta ton/tahun. Produksi beras masih dikatakan surplus, pada tahun 2011 hingga 2017 menurun dari 10,88 juta ton menjadi 2,85 juta ton. Perlu adanya bahan pangan pokok alternatif, salah satunya ubi kayu. Meskipun pada pengelolaan lahan yang sama baik dengan pengolahan lahan dan pemupukan yang sama dihasilkan variasi pertumbuhan tanaman ubi kayu. Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian yang mendalam untuk mengetahui pengaruh beberapa sifat fisik dan kimia tanah dalam mempengaruhi karakteristik tanaman ubi kayu. Penelitian dilakukan pada bulan Mei hingga Juli 2019 di Kecamatan Kalipare, Kabupaten Malang. Pada penelitian dilakukan pengamatan yaitu variabel bebas (berat isi, DMR kering, DMR basah, ketahanan penetrasi, bahan organik, nitrogen total dan kalium-dd) dan variabel terikat (berat umbi, diameter umbi dan panjang umbi). Metode penelitian yang digunakan meliputi kegiatan survey dan analisis laboratorium. Kegiatan survey dilakukan dengan wawancara untuk mengetahui umur tanaman dan pengelolaan yang dilakukan. Kemudian dalam penentuan lokasi sampel dilakukan dengan teknik purposive sampling dengan syarat pengelolaan dan umur tanaman sama. Pengambilan sampel dilakukan pada 4 arah sekitar tanaman ubi kayu. Hasil ubi kayu dilakukan pembagian kategori menggunakan analisis deskriptif dengan pembagian 5 kategori umbi yaitu kategori baik, agak baik, sedang, agak buruk dan buruk. Sampel tanah diambil pada kedalaman 0 – 10 cm dan 10-20 cm dan dianalisis laboratorium untuk mengetahui sifat fisik dan kimia tanah dari sampel. Data yang diperoleh dianalisis sidik ragam untuk mengetahui pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Dari hasil analisis ragam jika terdapat pengaruh maka dilanjutkan dengan uji DMRT (Duncan's Multiple Range Test). Kemudian dilakukan analisis korelasi untuk melihat hubungan antar parameter dan dilakukan analisis regresi berganda untuk mendapatkan persamaan dalam membuat model prediksi pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Berdasarkan hasil penelitian, pada kategori baik memiliki berat umbi diatas 7,63 kg/pohon dengan diameter diatas 28,10 dan panjang umbi diatas 40,25 cm. Kemudian pada kategori umbi agak baik memiliki berat umbi 7,63 – 6,18 kg/pohon dengan diameter 28,10 – 23,50 cm dan panjang umbi 40,25 – 34,42 cm.ii Lalu pada kategori umbi sedang memiliki berat 6,18 – 4,74 kg/pohon dengan diameter umbi 23,50 – 18,90 cm dan panjang umbi 34,42 – 28,58 cm. Berikutnya pada kategori agak buruk memiliki berat umbi 4,74 – 3,29 kg/pohon dengan diameter umbi 18,90 – 14,30 cm dan panjang umbi 28,58 – 22,75 cm dan pada kategori buruk memiliki berat umbi dibawah 3,29 kg/pohon dengan diameter umbi dibawah 14,30 cm dan panjang umbi dibawah 22,75 cm. Pada model regresi berganda, variabel berat umbi dengan variabel berat isi (X1) , DMR basah (X2), ketahanan penetrasi (X3) dan bahan organik (X4) didapatkan model berat umbi = 52,204 kg – 40,180 X1 – 0,658 X2 – 0,164 X3 + 0,453 X4 dengan koefisien regresi (R2=0,88). Kemudian pada panjang umbi dengan variabel berat isi (X1), ketahanan penetrasi (X2), dan bahan organik (X3) didapatkan model regresi berganda yaitu panjang umbi = 82,902 cm – 42,960 X1 – 5,013 X2 + 2,455 X3 dengan koefisien regresi (R2 = 0,30) dan pada diameter umbi variabel berat isi (X1), DMR basah (X2), ketahanan penetrasi (X3) dan bahan organik (X4) didapatkan model regresi berganda diameter umbi = 131,683 cm – 99,857 X1 – 2,304 X2 – 0,222 X3 + 3,315 X4 dengan koefisien regresi (R2 = 0,85).