Karakteristik Fisik Biji Terhadap Keragaman Respon Kecepatan Tumbuh Pada 36 Genotip Kedelai (Glycine Max L. Merrill)
Main Author: | Natasha, Vanya |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2019
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/179014/1/VANYA%20NATASHA%20%282%29.pdf http://repository.ub.ac.id/179014/ |
Daftar Isi:
- Kedelai merupakan salah satu tanaman pangan yang semakin diminati masyarakat Indonesia sebagai protein nabati yang rendah kolesterol dan bernilai gizi tinggi. Jumlah permintaan kedelai terus mengalami peningkatan seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk dan membaiknya tingkat pendidikan masyarakat mengenai kesehatan dan mutu pangan yang akhirnya akan meningkatkan konsumsi terhadap bahan pangan berkualitas (Pusdatin, 2013). Namun sebaliknya, produksi kedelai terus mengalami fluktuasi. Produktivitas yang rendah disebabkan salah satunya yaitu belum adanya ketersediaan benih bermutu yang menjadi hal penting untuk kesinambungan produksi tanaman. Salah satu usaha yang dilakukan untuk meningkatkan produktivitas tanaman kedelai ialah dengan mengetahui karakteristik fisik pada biji.Pengetahuan tentang sifat fisik biji kedelai sangat penting untuk optimasi peningkatan produktivitas kedelai. Ketersediaan biji bermutu menjadi hal yang penting untuk kesinambungan produksi tanaman. Mutu suatu biji dapat dilihat dari beberapa aspek seperti kebenaran varietas, kemurnian benih, daya hidup, serta bebas hama dan penyakit (Mugnisjah, 1994). Disamping itu, benih yang digunakan harus memiliki tingkat kekuatan tumbuh dan daya kecambah yang tinggi sehingga mencapai produksi secara maksimum. Oleh karena itu penelitian ini untuk mempelajarirespon kecepatan tumbuh dari beberapa genotip berdasarkan karakter fisik biji kedelai. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Teknologi Produksi Benih Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya. Penelitian dilakukan pada bulan pada bulan April hingga Mei 2019. Alat yang digunakan untuk pengamatan di laboratorium adalah kertas merang, cawan petri (petridish), timbangan analitik, jangka sorong, mikrometer, baki, germinator, spiral separator, kaca pembesar, pinset, cutter, sprayer, amplas, label dan kamera digital. Bahan yang digunakan untuk penelitian terdiri dari benih F6 hasil pengembangan galur populasi bersegregasi. Terdiri dari 30 genotip, masing-masing terdapat 10 biji kedelai. Metode penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 30 genotipkedelai sebagai perlakuan. Setiap perlakuan terdiri atas 10 ulangan yang masing-masing terdiri atas 10 butir biji. Penelitian dilakukan pada 3 unit rancangan percobaan yaitu persiapan benih, penentuan kadar air dan strelisisasi alat dan bahan. Pengamatan yang dilakukan di laboratorium terdapat pengamatan karakter fisik biji dan perkecambahan biji kedelai. Pengamatan karakter fisik biji dilakukan terhadap bobot 100 biji, berat biji per inividu, panjang biji (P), lebar biji (L), tebal biji (T), diameter biji (aritmatik), diamter biji (geometri), kebulatan biji, volume biji dan luas permukaan biji. Pengamatan perkecambahan dilakukan terhadap laju pertumbuhan dan daya berkecambah (%) benih kedelai. Analisis data menggunakan analisis ragam (ANOVA).Jika dari hasil uji F pada taraf 5% menunjukkan hasil berbeda nyata, maka dilanjutkan dengan uji lanjut dengan uji rata-rata bergerombol Scott-Knott (Scott & Knott, 1974). Kemudian data pengamatan yang diperoleh dianalisis menggunakan analisa korelasi.ii Uji korelasi menggambarkan nilai keeratan antar karakter.Darihasil penelitian yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa, analisa korelasi mampu menggambarkan hubungan antara karakter fisik biji dengan karakter fisiologis biji. Pada karakter fisik biji (panjang biji, lebar biji, tebal biji, diameter biji, volume biji, kebulatan biji, luas permukaan biji) memiliki hubungan positif yang nyata pada masing-masing karakter fisik biji. Sementarakarakter fisik biji memiliki hubungan yang tidak nyata dengan karakter fisiologisdaya berkecambah. Karakter kadar air biji memiliki hubungan negatif yang nyata dengan karakter fisiologisdaya berkecambah.Karakter fisik panjang biji, tebal biji, diameter biji, volume biji, kebulatan biji dan luas permukaan biji memiliki hubungan negatif yang nyata dengan karakter fisiologis laju perkecambahan. Karakter berat kering kecambah memiliki hubungan positif yang nyata dengan karakter fisiologis panjang hipokotil dan panjang akar primer.