Public Relations Encroachment Pt.Kereta Api Indonesia Dalam Melakukan Pelayanan” (Studi Kasus Costumer Service Mobile Stasiun Malang)
Main Author: | Yulianto, Agung |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2019
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/178999/ |
Daftar Isi:
- Setiap perusahaan yang besar pasti memiliki divisi Public Relations. Sayangnya pada konsep pekerjaan profesional latar belakang pendidikan yang menunjang masih sering diabaikan. Hal tersebutlah yang menjadi salah satu penyebab adanya pengambilalihan atau encroachment. Fenomena encorachment masih kerap terjadi dalam dunia profesional. Pada kasus ini terjadi di perusahaan BUMN yaitu PT.Kereta Api Indonesia. PT Kereta Api Indonesia yang sudah menerapkan pelayanan prima ternyata masih ada beberapa pekerjaan yang tidak sesuai dengan latar belakang pendidikan. Salah satunya adalah encroachment pada Costumer Service Mobile. Costumer Service Mobile adalah salah satu kegiatan yang diadakan oleh PT.Kereta Api Indonesia yang ada pada waktu tertentu. Kegiatan tersebut hanya terjadi dua kali dalam setahun yaitu ketika Lebaran Idul Adha dan Natal Tahun baru. Dimasa itulah PT.Kereta Api Indonesia mengalami lonjakan penumpang sampai seratus persen lebih. Sehingga untuk menunjang pelayanan yang baik maka dibentuklah CSM. Costumer Service Mobile memiliki fungsi yang sama dengan Costumer Service stasiun hanya bedanya mereka diharuskan untuk langsung mengunjung penumpang agar. Sayangnya banyak anggota Costumer Service Mobile yang memiliki latar belakang non komunikasi. Padahal Costumer Service Mobile ini adalah bagian dari ilmu komunikasi karena mereka dituntut untuk memberikan informasi serta pelayanan yang prima. Hasil penelitian ini mendapatksn bahwa salah satu faktor terjadinya encoachment ini adalah kurangnya syarat dalam penerimaan costumer service mobile. Selain itu orang-orang yang tidak memiliki latar belakang ilmu komunikasi juga merasa kesulitan dalam melakukan aktifitas pelayanan dengan berbagai faktor didalamnya. Akan tetapi, mereka berpendapat bahwa tidak masalah jika pekerjaan tersebut bukan dari ilmu komunikasi.