Hubungan Status Saliva (Ph & Volume Saliva) Pada Penderita Periodontitis Dan Non Periodontitis Di Poliklinik Universitas Brawijaya Malang

Main Author: Aini, Nurita
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2019
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/178970/1/Nurita%20Aini.pdf
http://repository.ub.ac.id/178970/2/JURNAL%20MAJALAH.pdf
http://repository.ub.ac.id/178970/
Daftar Isi:
  • Saliva merupakan suatu cairan yang sangat penting dalam rongga mulut yang dihasilkan oleh kelenjar saliva mayor dan minor . Saliva dalam rongga mulut terdiri dari 99,5% air dan 0,5% substansi lainnya .Saliva berperan sebagai buffer yang membantu menetralkan pH plak sesudah makan, sehingga mengurangi waktu terjadinya demineralisasi serta mengatur pH rongga mulut tetap normal karena mengandung bikarbonat,fosfat dan protein amfoter. Periodontitis adalah keradangan pada jaringan pendukung gigi, disebabkan oleh mikroorganisme spesifik yang menyebabkan destruksi ligament periodontal dan tulang alveolar yang progresif, ditandai dengan terbentuknya poket, resesi gingival atau keduanya serta kehilangan perlekatan.Tujuan: mengetahui apakah ada hubungan status (pH & volume saliva) penderita periodontitis dan non periodontitis.Metode:Desain penelitian ini adalah desain eksperimen murni (true experimental design) di Poliklinik Universitas Brawijaya Malang dengan menggunakan rancangan Randomized Post Test Only Group design.Analisis data statistik menggunakan uji t-test independent atau uji korelasi-regresi. Hasil: Pasien periodontitis ph dan volume saliva yang didapatkan cenderung lebih basa sedangkan pada pasien non periodontitis atau pasien sehat ph dan volume salivanya asam sehingga pada kelompok pasien periodontitis dan non periodontitis, terjadi perbedaan antara pH dan volume saliva penderita periodontitis dan non periodontitis. Hal tersebut diketahui dari uji independent T Test yang telah dilakukan dengan program SPSS versi 16.0 diketahui bahwa nilai hitung adalah hasil uji t hitung sebesar 5,000 dengan nilai sig. sebesar 0,000, karena nilai t hitung> t tabel atau 5,000> 2,048 dan nilai sig. (0,000) <0,05 (α = 5%), maka H0 ditolak. sehingga di dapat kesimpulan bahwa ada perbedaan yang signifikan nilai pH Saliva antara kelompok periondontitis dengan kelompok non periodontitis di Poliklinik Universitas Brawijaya Malang. Sedangkan kelompok periodontitis memiliki nilai pH saliva yang lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok Non Periodontitis. Kesimpulan: Ada perbedaan pH dan volume saliva penderita periodontitis dan non periodontitis.