Motif Bantuan Luar Negeri Tiongkok Kepada Venezuela Tahun 2013-2018
Main Author: | Dewangga, Aditya Restu |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2019
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/178957/ |
Daftar Isi:
- Tiongkok merupakan negara emerging donor sekaligus menjadi negara pemberi bantuan luar negeri terbesar bagi Venezuela. Tiongkok secara konsisten memberikan bantuan luar negeri kepada Venezuela disaat negara tersebut dilanda krisis politik dan ekonomi yang cukup parah pada tahun 2013. Krisis yang melanda Venezuela tersebut membuat seluruh perekonomian negara tersebut mengalami keruntuhan hingga inflasi yang mencapai angka 2 juta persen pada tahun 2018, hingga kasus ini ditetapkan menjadi uncommon case oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa. Krisis ini disebabkan oleh beberapa hal yakni adanya kesalahan kebijakan yang diambil oleh pemerintahan Presiden Nicolas Maduro mengenai nasionalisasi industri minyak hingga produksi uang yang berlebihan hingga menyebabkan tingkat inflasi meningkat sangat tajam. Dengan pemberian bantuan luar negeri tersebut, Tiongkok berkomitmen untuk membangun kembali beberapa infrastruktur di sektor energi untuk menggenjot produksi minyak mentah. Hal ini dilakukan oleh Tiongkok untuk memaksimalkan produksi minyak Venezuela yang merupakan negara dengan cadangan minyak terbesar didunia bahkan melampaui Arab Saudi dan negara-negara di kawasan Timur Tengah lainnya. Penelitian ini menggunakan konsep foreign aid milik David Sogge dimana terdapat 3 motif yang melatarbelakangi suatu negara dalam mengalokasikan bantuan luar negerinya kepada negara lain. Bantuan luar negeri yang diberikan oleh Tiongkok kepada Venezuela dilatarbelakangi oleh motif ekonomi dengan tujuan untuk ‘menguasai’ minyak yang dimiliki oleh Venezuela serta juga ingin meningkatkan aktivitas perdagangannya di negara tersebut.