Karakteristik Interaksional Dalam Distribusi Politik Uang Pada Pemilu Tahun 2019 Dprd Kabupaten Probolinggo (Studi Kasus: Andi Suryanto Wibowo Di Desa Klaseman)
Main Author: | Anggraeni, Mery Nurgupita |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2019
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/178779/ |
Daftar Isi:
- Penelitian ini mengangkat tentang karakteristik interaksional dalam distribusi politik uang yang dilakukan oleh calon DPRD Kabupaten Probolinggo yakni Andi Suryanto Wibowo pada Pemilu tahun 2019 di Desa Klaseman. Perolehan suara Andi Suryanto Wibowo di Desa Klaseman yakni 367 suara dengan mobilisasi warga Desa Klaseman dan melakukan praktik politik uang melalui tim sukses yang dimiliki. Sumber dana yang digunakan untuk memobilisasi pemilih berasal dari PT. Kusuma Karya Persada. Tim sukses yang mendistribusikan uang sampai kepada pemilih yakni orang-orang yang tidak terdaftar namanya sebagai tim sukses resmi pada KPU serta pembagian uang tidak dilakukan pada saat berlangsungnya Pemilu. Dari hal tersebut dapat diketahui bahwa tim sukses memanfaatkan celah regulasi Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu yang terbatas pada waktu dan objek. Maka, dalam penelitian skripsi ini bertujuan untuk mengetahui interaksi aktor yang terbentuk dalam hubunganhubungan sosial sebagai tim sukses Andi Suryanto Wibowo. Sehingga dalam penelitian ini menggunakan konsep politik uang dan dimensi karakteristik interaksional James Clyde Mitchell. Metode penelitian yang digunakan yaitu menggunakan penelitian deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat empat hubungan sosial yang terbentuk dalam tim sukses Andi Suryanto Wibowo yakni hubungan keluarga, hubungan kerja, hubungan birokrasi, dan hubungan partai politik. Berdasarkan dimensi karakteristik interaksional terdapat lima indikator untuk mengetahui interaksi aktor dalam melakukan distribusi politik uang. Pertama, dalam indikator content terdapat hubungan yang berpengaruh yakni hubungan kerja. Kedua, dalam indikator directedness terdapat hubungan yang berpengaruh yakni hubungan kerja. Ketiga, dalam indikator durability terdapat hubungan yang memiliki pengaruh yakni hubungan birokrasi. Keempat, dalam indikator intensity terdapat tiga hubungan yang memiliki pengaruh yakni hubungan keluarga, hubungan kerja, dan hubungan orang birokrasi. Kelima, dalam indikator frekuensi terdapat tiga hubungan yang memiliki pengaruh yakni hubungan kerja, hubungan birokrasi, dan hubungan partai politik. Jadi, dari kelima indikator tersebut dapat diketahui hubungan aktor yang memiliki pengaruh saat melakukan mobilisasi dan distribusi politik uang