Perubahan Fungsi Kawasan Pemukiman Masyarakat Menjadi Ruang Terbuka Hijau Di Kota Surabaya (Studi Kasus Alih Fungsi Pemukiman di Medokan Semampir tahun 2015)

Main Author: Siahaan, Elisa Putri
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2019
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/178646/
Daftar Isi:
  • Sebelumnya Medokan Semampir merupakan sebuah pemukiman tempat ruang hidup masyarakat melakukan kegiatan sosial. Tidak sedikit masyarakat yang menggantungkan pekerjaannya pada lingkungan yang ditempati. Karena secara kondisi, lingkungan tersebut sangat mendukung pekerjaan warga. Mulai dari pengepul sampah sampai tempat kedai kopi. Pada awal tahun 2015 di daerah Medokan Semampir terjadi penggusuran yang meratakan 9453 m2 atau sekitar 65 KK kehilangan tempat tinggal, pekerjaan, dan lingkungan sosial. Alih fungsi yang dilakukan pemerintah yang sebelumnya merupakan pemukiman di ubah menjadi pembangunan Jalur Linngkar Timur Kota Surabaya. Jalur Lingkat Timur yang direncakan pemerintah Kota Surabaya sudah dirancang sesuai dengan Rencana Tata Ruang dan Wilayah dengan tujuan memajukan sektor infrastruktur berupa jalur untuk mengurangi kemacetan karena jumlah penduduk yang semakin bertambah di Kota Surabaya. Pendekatan yang di gunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Sedangkan metode yang di gunakan dalam penelitian ini adalah metode studi kasus. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori Produksi Ruang dari Henri Lefebvre. Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini menunjukkan bahwa alih fungsi lahan yang dilakukan di Medokan Semampir oleh pemerintah kota Surabaya menjadi Jalur Lingkar Timur tidak dalam pengeksekusian yang tepat. Sebelumnya penggusuran dilakukan terlebih dahulu tanpa memikirkan solusi tempat tinggal pengganti bagi warga korban penggsuruan. Ruang hidup masyarakat sekarang tidak bisa sebebas dulu terutama dalam memanfaatkan ruang. Beberapa kehilangan mata pencahariannya karena kondisi lingkungan di Rusun Keputih tidak lagi mendukung pekerjaannya.