Identifikasi Struktur Bawah Permukaan Gunung Kelud Setelah Letusan Tahun 2014 menggunakan Metode Penginderaan Jauh Land surface temperature dan Magnetik
| Main Author: | Kristanto, Anggi |
|---|---|
| Format: | Thesis NonPeerReviewed |
| Terbitan: |
, 2019
|
| Subjects: | |
| Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/178597/ |
Daftar Isi:
- Indonesia berada pada cincin api dunia karena itulah Indonesia memiliki banyak gunung api salah satunya adalah Gunung Kelud. Gunung Kelud adalah sebuah gunung yang terletak di Kabupaten Kediri memiliki sejarah letusan yang cukup banyak dan periode yang cukup sering terjadi antara 6-14 tahun. Dari banyaknya sejarah letusan Kelud terdapat perubahan baik morfologi dan struktur yang ada, dimana perubahan lokasi kawah Kelud terjadi beberapa kali semenjak letusan yang pertama. Perubahan lokasi kawah ini tentunya menimbulkan perubahan baik struktur dan morfologi. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan perubahan struktur dan morfologi yang terjadi setelah letusan tahun 2014 dimana Anak Kelud hilang karena letusan yang bersifat explosif dengan menggunakan dua metode geofisika. Dua metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu Land Surface Temperature (LST) dan metode magnetik untuk mengetahui perubahan struktur yang terjadi. Data yang didapatkan pada penelitian berjumlah 100 data dan menyebar di bagian barat Gunung Kelud dengan area 1 X 7 km sedangkan data LST yang digunakan adalah data tahun 2014-2018 kecuali tahun 2017 karena daerah penelitian tertutup oleh awan. Dari hasil prosesing dan interpretasi data yang dilakukan didapatkan kesimpulan bahwa terjadi pergeseran kawah ±50m dari tahun 2014 ke arah selatan berdasarkan data LST 2013 dan 2014 sedangkan pada data 2018 terjadi peningkatan suhu sebesar >33° diakibatkan oleh meningkatnya aktivitas Gunung Kelud pada bulan Februari. Berdasarkan data anomali magnetik RTP dan Gradient diketahui perubahan struktur patahan terjadi pada arah barat Gunung Kelud dengan arah Tenggara-Baratlaut dan Baratdaya-Timurlaut akibat adanya patahan utama yang ada sehingga patahan-patahan tersebut muncul.