Hubungan Antara Kadar Laktat Darah Dengan Derajat Gangguan Fungsional Menurut National Institute Of Health Stroke Scale (Nihss) Pada Penderita Stroke Iskemia Akut

Main Author: Ghafur, Aminnudin
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2018
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/178410/
Daftar Isi:
  • Latar Belakang: Stroke iskemik sekitar 75% disebabkan karena stroke trombosis dan 25% merupakan stroke emboli, Prediktor utama pasien stroke iskmik berdasarkan presentasi klinis awal dengan skala NIHSS. Kadar asam laktat pada saat kedatangan awal pasien merupakan prediktor yang objektif. Tujuan: Untuk mengetahui hubungan antara kadar asam laktat darah saat mulai dirawat dengan defisit neurologis pasien stroke iskemia akut (masuk, keluar, dan perbaikan) yang diukur berdasarkan skor NIHSS. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik. Sampel penelitian ini adalah 30 pasien stroke iskemia akut di IGD RSUD Saiful Anwar (RSSA) Malang yang memenuhi kriteria inklusi penelitian. Hasil uji statistik yang digunakan adalah uji normalitas saphiro-wilk (p>0,05). Antara kadar laktat dengan NIHSS digunakan Uji linieritas hubungan 3,7% - 5,8%, dan Uji Chi-square untuk NIHSS keluar (p=0,000) dan perbaikan pasien (p=0,001). Hasil & Kesimpulan: Disimpulkan bahwa tidak ada hubungan antara kadar laktat darah dengan skala NIHSS pada pasien stroke iskemia akut. Stroke iskemia akut setelah resusitasi mempengaruhi hasil penilaian kadar laktat darah. Pasien yang memiliki kadar laktat normal saat perawatan cenderung memiliki manifestasi klinis skala NIHSS baik.. Skala NIHSS sangat baik untuk menilai gangguan fungsi neurologis pasien stroke iskemia akut dan menunjukkan perbaikan yang signifikan.