Strategi Pengelolaan Kawasan Konservasi Mangrove Clungup Kabupaten Malang Berdasarkan Total Nilai Ekonomi

Main Author: Rachmaputra, Aditya
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2018
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/178405/
Daftar Isi:
  • Mangrove bagi pesisir memiliki fungsi yang sangat besar bagi masyarakat di Indonesia sebagai tambak, pemukiman ataupun lahan untuk melakukan kegiatan agrikultur. Pengelolaan dengan bentuk yang sudah ditulis diatas memberikan dampak yang negatif bagi mangrove di Indonesia. Mangrove Indonesia merupakan mangrove terbesar di dunia dan akibat pengelolaan yang tidak berkelanjutan sekarang mangrove Indonesia mengalami kerusakan lebih dari 50% dan kemungkinan kerusakan akan bertambah. Clungup Mangrove Conservation (CMC) merupakan salah satu kawasan konservasi mangrove yang dikelola secara berkelanjutan dengan sejarah hutan mangrove hilang karena ditebang pada saat krisis moneter. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui bagaimana strategi pengelolaan yang dilakukan di CMC sehingga nantinya dapat dicontoh oleh lokasi lain yang ingin mengelola kawasan mangrove secara berkelanjutan. Strategi pengelolaan akan diketahui dari bagaimana pengelola mangrove CMC memanfaatkan mangrove tersebut. pemanfaatan mangrove CMC akan dihitung menggunakan Nilai Ekonomi Total (Total Economic Value) yang terdiri dari Use Value dan Non-use Value. Pemanfaatan mangrove tentunya membawa dampak bagi mangrove itu sendiri. Dampak dari pemanfaatan mangrove dilihat menggunakan teknologi remote sensing untuk mengetahui luasan penanaman kembali hutan mangrove mulai tahun 2008 hingga tahun 2018 lalu dilakukan anveg untuk mengetahui detail mangrove dan pengamatan burung untuk mengetahui dampaknya terhadap biota lain. Semua hasil yang didapatkan akan dibentuk menjadi analisis SWOT untuk mengetahui faktor internal dan faktor eksternal sehingga dapat dihasilkan rekomendasi untuk pengelolaan yang lebih baik. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa Nilai Total Ekonomi kawasan konservasi mangrove Clungup sebesar Rp. 5.843.151.600.000,00 dengan sumbangan 99,98% dari pemafaatan dalam bentuk ekowisata. Dampak pemanfaatan dalam bentuk ekowisata mengakibatkan meningkatnya luasan hutan mangrove tiap tahun melaui bantuan teknologi remote sensing, analisis vegetasi mangrove menunjukkan bahwa Ceriops tagal memiliki Indeks Nilai Penting tertinggi pada stasiun pengamatan 1, Rhizopora mucronata memiliki Indeks Nilai Penting tertinggi pada stasiun pengamatan 2, Ceriops tagal memiliki Indeks Nilai Penting tertinggi pada stasiun pengamatan 3, dan Sonneratia alba pada stasiun 4. Dampak pada keanekaragaman biota lain yakni burung yang pada penelitian ini juga diamati memiliki nilai indeks keanekaragaman Shannon 1,99 – 2,3 (pengamatan pagi) dan 1,24 – 2,22 (pengamatan sore) , indeks kemerataan 0,86 – 9 (pengamatan pagi) dan 0,64 – 0,87 (pengamatan sore), dan indeks kekayaan Margalef 3,5 – 3,82 (pengamatan pagi) dan 1,83 – 3,9 (pengamatan sore). Dari data yang telah didapatkan tersusun analisis SWOT yang menghasilkan strategi yang berada di kuadran satu yang berarti strategi agresif yang seharusnya dilakukan pada pengelolaan dan pemanfaatan hutan mangrove Clungup