Permasalahan Tata Ruang Dalam Pada Pasar Terpadu Dinoyo Malang
Main Author: | Bakhtiar, Wisnu |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2019
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/178389/1/WISNU%20BAKHTIAR%20%282%29.pdf http://repository.ub.ac.id/178389/ |
Daftar Isi:
- Tata ruang dalam merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan Pasar Tradisional. Tata ruang yang baik dapat menunjang aktivitas belanja sehingga mengundang pembeli untuk terus datang. Adanya pemusatan aktivitas di sebagian titik menunjukkan adanya permasalahan pada tata ruang dalam Pasar Terpadu Dinoyo Malang hingga menyebakan dead area di berbagai titik dalam pasar. Untuk mengetahui penyebab permasalahan yang terjadi dilakukan penilaian tata ruang dalam berdasarkan pada kriteria penataan Pasar Tradisional. Pengumpulan data dilakukan secara kualitatif dan dianalisis dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif. Pengamatan dilakukan pada aspek tata ruang dalam dan akses visual sebagai variabel amatan. Aspek yang diamati pada tata ruang dalam yaitu zonifikasi, pintu masuk, tangga, koridor dan rangkaian ruang niaga. Untuk aspek amatan pada akses visual yaitu sistem penanda dalam pasar. Masing-masing aspek amatan dianalisis dan dilakukan penilaian pada 6 kriteria penataan Pasar Tradisional, yaitu aksesibilitas, keselamatan, kesehatan, kenyamanan, estetika dan kecukupan. Hasil analisis dan penilaian 6 kriteria untuk masingmasing aspek akan menunjukkan bagian yang kurang dari seluruh aspek amatan sehingga mengakibatkan permasalahan pada tata ruang dalam pasar. Kajian menunjukkan penyebab permasalahan tata ruang dalam pada Pasar Terpadu Dinoyo Malang adalah aspek zonifikasi yang tidak konsisten hingga menyebabkan pemusatan aktivitas di beberapa titik. Pengunjung pasar cenderung memenuhi area yang menyediakan komoditas terlengkap sehingga area lain menjadi kurang strategis bagi pedagang. Beberapa area lebih banyak dijauhi pedagang karena tidak mendapatkan arus pengunjung yang cukup sehingga menjadi dead area. Selain itu zonifikasi yang kurang konsisten mengakibatkan aspek akses visual berupa sistem penanda menjadi kurang berfungsi dengan baik dalam membantu pengunjung untuk memberikan informasi sebagaimana mestinya.