Analisis Beban Kerja Menggunakan Metode Workload Analysis Pada Pekerja Gudang Produk Susu Uht (Studi Kasus Perusahaan Pengolahan Susu)

Main Author: Nafaputro, Satrio Rihandityo
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2019
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/178386/1/SATRIO%20RIHANDITYO%20NAFAPUTRO%20%282%29.pdf
http://repository.ub.ac.id/178386/
Daftar Isi:
  • Pada era globalisasi saat ini sektor industri menjadi hal yang kritis dengan semakin banyaknya industri-industri yang bermunculan di Indonesia. Untuk dapat bertahan diketatnya persaingan industri, maka sebuah perusahaan harus mampu memberikan output sesuai dengan keinginan konsumen, dengan kategori harga yang relevan, tepat waktu, dan kualitas yang baik. Salah satu strategi perusahaan demi meningkatkan produktivitas kerja perusahaan adalah perencanaan sumber daya manusia (SDM). Perencanaan sumber daya manusia adalah merencanakan tenaga kerja agar sesuai dengan kebutuhan perusahaan serta efisien dan efektif dalam membantu mewujudkan tujuan perusahaan. Salah satu aspek yang diperhatikan dalam SDM adalah beban kerja. Beban kerja adalah perbedaan antara kapasitas atau kemampuan pekerjaan dengan tuntutan pekerjaan yang harus dihadapi. Perusahaan pengolahan susu di Kota Malang merupakan perusahaan yang memproduksi susu dan olahannya. Perusahaan ini memiliki komitmen tinggi dalam memberikan yang terbaik untuk kualitas produk, oleh karena itu perusahaan ini perlu memperhatikan seluruh aspek yang berkaitan dengan sistem operasional perusahaan. Salah satu aspek yang mempengaruhi hal tersebut adalah proses operasional pergudangan. Proses operasional pergudangan ini bertujuan untuk merencanakan, melaksanakan dan mengendalikan efisiensi serta pengefektifan penyimpanan dan juga aliran keluar masuk barang. Salah satu gudang yang berada diperusahaan pengolahan susu ini adalah gudang kering (dry storage) atau yang biasa disebut gudang produk susu uht. Kondisi operasional pada pergudangan saat ini para pekerja gudang produk susu uht memiliki jam lembur yang tinggi. Kisaran waktu lembur seluruh pekerja gudang adalah 49 jam sampai 150 jam. Dengan adanya kondisi permasalahan waktu lembur yang tinggi perlu diadakan penelitian terhadap beban kerja menggunakan metode work sampling untuk menentukan waktu baku dan workload analysis untuk menentukan beban kerja yang diterima oleh helper serta penrntuan jumlah helper yang optimal. Penelitian ini dimulai dengan pengumpulan data produktif helper selama jam kerja yaitu dimulai dari pukul 8.00 WIB – 16.00 WIB terhadap jenis truk CDE, CDD, Tronton Jumbo, dan Container 40’ menggunakan metode work sampling, setalah mendapatkan data produktif dan non produktif helper untuk masing-masing truk yaitu menghitung rata-rata produktif helper yang akan digunakan dalam uji kecukupan dan uji keseragaman data. Selanjutnya melakukan uji kecukupan dan keseragaman data, kemudian melakukan diskusi dengan supervisor pergudangan untuk menentukan performance rating yang didapatkan dari hasi menggunakan metode westinghouse serta allowance helper berdasarkan tabel foktor milik Sutalaksana, dkk (1979). Selanjutnya menentukan waktu normal dan waktu baku helper untuk melakukan proses muat untuk masing-masing truk. Setelah mendapatkan waktu baku, kemudian menentukan beban kerja yang diterima oleh helper menggunakan workload analysis dan melakukan penentuan jumlah tenaga kerja optimal berdasarkan beban kerja helper. Hasil dari penelitian beban kerja yaitu persentase produktif helper untuk masing-masing jenis truk yaitu 71%, 70,2%, 71%, dan 73%. Kemudian waktu baku proses muat untuk masing-masing jenis truk yaitu 21,43 menit, 57,97 menit, 57,66 menit, 80,29 menit. Kemudian beban kerja yang diterima yaitu 94%, 93%, 94%, dan 97%, serta allowance yang diberikan untuk helper yaitu 22.5%. Berdasarkan beban kerja yang diterima dapat direkomendasikan penambahan 1-2 helper untuk mempercepat proses muat truk. Sehingga diharapkan dengan semakin cepatnya proses muat yang dilakukan oleh helper dapat mengurangi waktu lembur oleh operator gudang produk susu uht.