Pengaruh Penggunaan Bracing pada Dinding Pasangan Batu Bata dengan Opening Terhadap Respon Gempa

Main Author: Sanjoyo, Claudius Sunami
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2018
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/178349/1/Claudius%20Sunami%20Sanjoyo%20%282%29.pdf
http://repository.ub.ac.id/178349/
Daftar Isi:
  • Indonesia merupakan negara rawan gempa bumi. Sifat dinding yang lemah terhadap lentur dan geser merupakan kelemahan utama sehingga seringkali mengalami kerusakan parah akibat gempa. Penambahan bracing pada dinding dapat meningkatkan kapasitas tahanan dinding terhadap gaya gempa. Pemakaian bracing diagonal terkadang sulit untuk diterapkan apabila adanya opening untuk pintu dan jendela. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan bracing, tipe bracing dan jenis tulangan bracing terhadap kapasitas tahanan beban gempa, deformasi, daktilitas dan disipasi energi pada dinding pasangan batu bata dengan opening. Dalam penelitian ini digunakan dua model bracing, yaitu knee bracing dan inverted v-bracing. Model benda uji menggunakan dinding pasangan bata merah terkekang dengan dimensi dinding 120cm × 100cm, dimensi balok kolom praktis 7cm × 7cm dan dimensi opening 70cm × 30cm dimodelkan single opening pada tengah bentang. Material tulangan bracing menggunakan baja dan bambu. Berdasarkan hasil penelitian untuk pengujian monotonik, model dinding dengan knee bracing dari tulangan baja kekuatan meningkat sebesar 162% dan deformasi menurun sebesar 4%. Untuk model dinding dengan knee bracing dari tulangan bambu kekuatan meningkat sebesar 89% dan deformasi menurun sebesar 31%. Selain itu untuk model dinding dengan inverted v-bracing dari tulangan baja kekuatan meningkat sebesar 251% dan deformasi menurun sebesar 17%. Pada model dinding dengan inverted v-bracing dari tulangan bambu kekuatan meningkat sebesar 132% dan deformasi menurun sebesar 49%. Selain itu untuk beban siklik, model dinding dengan knee bracing dari tulangan baja kekuatan meningkat sebesar 187% dan deformasi meningkat sebesar 144%. Untuk model dinding dengan knee bracing dari tulangan bambu kekuatan meningkat sebesar 151% dan deformasi meningkat sebesar 42%. Pada model dinding dengan inverted v-bracing dari tulangan baja kekuatan meningkat sebesar 402% dan deformasi meningkat sebesar 29%. Untuk model dinding dengan inverted v-bracing dari tulangan bambu kekuatan meningkat sebesar 187% dan deformasi meningkat sebesar 28%. Perbedaan model bracing dan jenis material tulangan bracing mempengaruhi penambahan kekuatan tahanan gempa dan penurunan deformasi. Model dinding dengan model inverted v-bracing memiliki kekampuan tahanan beban gempa yang paling besar untuk masing-masing jenis tulangan. Nilai daktilitas antara dinding bracing tulangan bambu dan tulangan baja menunjukkan perbedaan dimana material tulangan bracing bambu memiliki nilai daktilitas yang lebih kecil. Kemampuan disipasi energi yang terbesar terjadi pada dinding dengan bracing tulangan baja baik untuk model knee maupun inverted v-bracing. Jumlah energi total yang diserap kedua model bracing cenderung sama. Ini menunjukkan bahwa pengaruh model bracing tidak berpengaruh secara signifikan dalam kemampuan disipasi energi.