Penyisihan Cr(VI) melalui Adsorpsi pada Biokitin dari Cangkang Udang Putih (Litopenaeus vannamei) termodifikasi Dithizon (DiBch)
Main Author: | Mukhlisah, Lutfiyatul |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2019
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/178330/1/Lutfiyatul%20Mukhlisah%20%282%29.pdf http://repository.ub.ac.id/178330/ |
Daftar Isi:
- Kromium adalah salah satu logam yang memiliki konsentrasi yang tinggi pada limbah elektroplating, industri cat, pewarna, industri kertas, dan lain-lain. Logam ini sangat beracun dan paparan dalam konsentrasi tinggi dapat menyebabkan nyeri epigastrium, mual, muntah, diare berat dan perdarahan. Tingkat kontaminan maksimum kromium untuk air minum adalah 0,05 mg/L. Dengan demikian, untuk mengurangi konsentrasi ion logam berat ke tingkat yang dapat diterima secara lingkungan, metode pemisahan yang efektif dan efisien harus dikembangkan. Dari semua berbagai teknik pengolahan air, adsorpsi umumnya lebih diminati untuk menghilangkan ion logam berat karena memiliki efisiensi yang tinggi, metode sederhana, murah, dan dan dapat digunakan secara luas. Adsorpsi dapat dilakukan terhadap logam berat dengan menggunakan berbagai macam adsorben diantaranya seperti kitin yang diekstrak dari kulit udang. Kitin dapat digunakan sebagai adsorben karena memiliki gugus aktif yaitu gugus asetamida (NHCOCH3) dan gugus amina yang reaktif serta khelasi yang stabil. Pada penelitian ini proses ekstraksi kitin dilakukan dengan menggunakan metode fermentasi yang lebih ramah lingkungan untuk menggurangi penggunaan bahan kimia yang berbahaya. Kitin yang diperoleh selanjutnya dapat disebut sebagai biokitin. Biokitin yang diperoleh dapat dimodifikasi dengan dithizon untuk meningkatkan selektivitas dan kapasitas adsorpsi dari kitin terhadap penyerapan ion logam berat. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh massa dithizon dan waktu refluks dalam modifikasi biokitin terhadap karakteristik biokitin termodifikasi sebagai adsorben untuk adsorpsi Cr(VI). Selanjutnya, penelitian ini juga memiliki tujuan untuk menentukan kondisi optimum adsorpsi Cr(VI) menggunakan biokitin termodifikasi, antara lain: waktu kontak, massa adsorben dan konsentrasi Cr(VI). Biokitin diperoleh melalui fermentasi kulit udang menggunakan bakteri Lactobacillus plantarum kemudian dilanjutkan dengan bakteri Bacillus thuringiensis pada suhu inkubasi 370C. Selanjutnya adsorben biokitin dimodifikasi dengan menambahkan dithizon (0,005 g; 0,01 g; 0,015 g; dan 0,02 g) ke dalam 1 gram biokitin dalam pelarut toluena diikuti dengan refluks pada waktu tertentu (2, 4, dan 6 jam) pada 700C. Morfologi adsorben biokitin termodifikasi dithizon diamati menggunakan SEM. Gugus fungsi yang tersedia pada permukaan adorben diamati dengan FTIR dan ukuran partikel adsorben diamati dengan menggunakan PSA. Efisiensi adsorpsi diamati pada berbagai massa adsorben (0,1; 0,2; 0,3; 0,4 dan 0,5 gram), waktu kontak (0, 2, 4, 6 dan 8 jam) serta konsentrasi Cr(VI) dari limbah elektroplating (0,92; 9,38; 93,39; 986,42 dan 13215,94 mg/L). Konsentrasi Cr(VI) sebelum dan setelah adsorpsi ditentukan secara spektrofotometri menggunakan reagen 1,5-difenilkarbazida dan ditentukan pada panjang gelombang 540 nm. Hasil penelitian menunjukkan bahwa modifikasi biokitin menggunakan dithizon sebanyak 0,015 g/g biokitin dengan waktu refluks selama 4 jam menghasilkan adsorben dengan permukaan yang tidak homogen, memiliki lebih banyak pori daripada biokitin tanpa modifikasi serta memiliki ukuran partikel kisaran 90-200 μm. Keberhasilan modifikasi biokitin dapat ditunjukkan dari spektra FTIR pada bilangan gelombang 2376,13 cm-1 (kelompok S-H) dan pada 1558,38 cm-1 (kelompok N-H). Proses adsorpsi Cr(VI) optimum dapat dilakukan dengan menggunakan adsorben sebanyak 0,4 gram pada waktu kontak selama 2 jam dan konsentrasi Cr(VI) dari limbah sebesar 986,42 mg/L dengan presentase adsorpsi sebesar 83, 45% ± 0.78.