Strategi Pengembangan Atraksi Budaya Pacu Jawi Sebagai Wisata Edukasi Peternakan Di Nagari Pariangan Kabupaten Tanah Datar

Main Author: Putra, Adi Eka
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2019
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/178288/1/Adi%20Eka%20Putra%20%282%29.pdf
http://repository.ub.ac.id/178288/
Daftar Isi:
  • Nagari Pariangan sudah mulai dikenal menjadi sebuah tujuan wisata sejarah dan budaya di Kabupaten Tanah Datar. Terdapat sebuah atraksi budaya yang disebut Pacu Jawi di Nagari Pariangan, namun atraksi budaya ini belum dikembangkan dengan baik, sehingga belum memberikan dampak yang positif terhadap para pelaku utama kegiatan atraksi Pacu Jawi. Pacu Jawi dapat dikembangkan menjadi sebuah atraksi budaya berbasis peternakan dengan tema wisata edukasi peternakan. Penelitian ini bertujuan untuk (1) menganalisis faktor-faktor internal dan eksternal pendukung dan yang menghambat dalam pengembangan atraksi budaya Pacu Jawi, dan (2) Menentukan strategi pengembangan atraksi budaya Pacu Jawi sebagai wisata edukasi peternakan di Nagari Pariangan Kabupaten Tanah Datar. Data penelitian dikumpulkan melalui studi kepustakaan, observasi lapangan, wawancara serta, kegiatan Focus Group Discussion (FGD). Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa strategi pengembangan atraksi budaya Pacu Jawi sebagai wisata edukasi peternakan di Nagari Pariangan antara lain adalah: a). Menjadikan atraksi Pacu Jawi sebagai sebuah destinasi wisata unggulan dengan tema wisata edukasi peternakan tanpa meninggalkan tradisi budaya dan nilai-nilai kearifan lokal yang ada. b).Membuat arena Pacu Jawi di sebuah sawah khusus yang di konsep sebagai sebuah wisata edukasi peternakan. c).Pemerintah memberikan bantuan ternak sapi Pacu Jawi untuk dikelola oleh peternak (para pelaku utama atraksi Pacu Jawi), yang dipelihara dilokasi arena Pacu Jawi dengan konsep wisata edukasi peternakan, d).Melakukan pelatihan teknik budidaya peternakan sapi Pacu Jawi kepada generasi muda. e).Menciptakan Peraturan-peraturan hukum yang dapat mengatur kegiatan wisata yang berkelanjutan dan dapat melestarikan nilai-nilai sosial budaya di masyarakat. f).Menjadikan kegiatan membajak sawah dan kegiatan pengolahan kuliner produk hasil peternakan sebagai sebuah kegiatan wisata edukasi peternakan.