Language Shifting And Language Maintenance On Indonesian Language With Banjar Dialect Used By Keluarga Pelajar Mahasiswa Balikpapan (Kpmb) In Malang
Main Author: | Ulfa, Yuniarti |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2019
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/178255/ |
Daftar Isi:
- Sociolinguistics adalah penelitian bahasa dalam kaitannya dengan faktor sosial, termasuk berbeda dari daerah, kelas, dan masyarakat kerja, perbedaan gender, dan bilingualisme (Holmes, 2001). Oleh karena itu, ada dua masalah dalam kajian yang perlu dipecahkan, yaitu: (1) Faktor yang menyebabkan pergeseran bahasa yang digunakan oleh anggota KPMB di Malang saat menggunakan masyarakat setempat sebagai bahasa komunikasi dan (2) Bagaimana anggota KPMB di Malang mempertahankan masyarakat lokal mereka atas bahasa lain yang ada, seperti Indonesia dan Jawa di Malang. Dalam studi ini pendekatan deskriptif-kualitatif digunakan, dan untuk menganalisis data, teori Holmes (2001) pada pergeseran bahasa dan Fishman dan Holfman (2011) pada pemertahanan bahasa yang digunakan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada 3 faktor yang menyebabkan pergeseran bahasa. Faktor pertama adalah faktor ekonomi di mana bahasa yang digunakan oleh pengguna bahasa pertama mempengaruhi kemudahan dan kemurahan hati dari penjual kebutuhan sehari-hari mereka. Faktor ke dua yang ditemukan ialah faktor demografi dimana wilayah yang ditempati terletak cukup jauh dari wilayah tinggal asli sehingga mempengaruhi penggunaan bahasa dan memaksa pengguna bahasa tersebut untuk melakukan asimilasi bahasa agar diterima oleh masyarakat lokal. Faktor ke tiga adalah faktor sosial di mana bahasa yang digunakan berpengaruh terhadap penerimaan masyarakat terhadap pendatang baru. Berikutnya, peneliti menemukan bahwa ada cara – cara tertentu guna mempertahankan bahasa lokal, strategi pertama yang ditemukan ialah kesetiaan dalam berbahasa dimana kesetiaan tersebut ditunjukkan dengan menggunakan bahasa lokal baik ketika bersama komunitas maupun dengan non komunitas. Kebanggaan menggunakan bahasa yang berbeda dari bahasa yang mendominasi suatu wilayah ini timbul akibat penilaian bahwa bahasa lokal tersebut memiliki nilai yang lebih tinggi dari bahasa yang dominan. Strategi kedua ialah memanfaatkan konsentrasi wilayah dimana hal ini juga dikemukakan oleh Fasold (1984) bahwa ketika sejumlah pengguna bahasa berpindah ke suatu tempat dan secara berkala jumlahnya bertambah dari waktuix ke waktu dalam suatu wilayah akan membantu dalam mempertahankan bahasa lokal atau bahasa pertama mereka. Para penulis berikutnya disarankan untuk menemukan atau mendiskusikan faktor lain yang mungkin timbul dalam kelompok lain, dan juga menggunakan teori lain yang memungkinkan untuk mengurangi hasil penelitian lain yang lebih mendalam daripada penelitian saat ini karena jumlah yang luar biasa teori tentang pergeseran dan bahasa, dan hal lain yang dapat dipertimbangkan dalam penelitian di masa depan adalah diskusi tentang bahasa lain karena banyaknya bahasa daerah di Indonesia