Diskriminasi Pada Pemakai Tato Di Jepang Dalam Film Short Documenter Art Of Shame: Tattoo Stigma In Japan Karya Damien Mycock

Main Author: Annisa Hana, Afifah
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2019
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/178206/
Daftar Isi:
  • Tato merupakan kebudayaan yang dapat ditemukan di seluruh dunia. Kebudayaan ini berfungsi untuk menunjukkan identitas seorang individu dan sebagai bentuk eksistensi dari suatu kelompok. Namun, di Jepang tato memiliki imej yang buruk karena sejarahnya di masa lalu, sehingga pada zaman sekarang ini, pemakainya sering mengalami perlakuan diskriminasi. Diskriminasi pada pemakai tato di Jepang ini tergambar dalam film dokumenter berjudul Art of Shame: Tattoo Stigma in Japan karya Damien Mycock, yang berisi bentuk-bentuk diskriminasi yang terdapat di Jepang dan pengalaman pemakai tato ketika menerima perlakuan diskriminasi tersebut. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode kualitatif deskriptif. Dengan menggunakan metode ini, penulis akan menguraikan identitas tato di Jepang dan diskriminasi yang didapat pemakai tato di Jepang menggunakan teori diskriminasi Hartomo dan Aziz, sehingga dapat diketahui bentuk-bentuk diskriminasi yang terjadi pada berbagai bidang, serta dampak yang ditimbulkan pada segala aktivitas kehidupan pemakai tato. Hasil penelitian menunjukkan bahwa diskriminasi terhadap pemakai tato di Jepang disebabkan karena identitas tato yang ada di Jepang, yaitu sebagai pelaku kriminal dan anggota yakuza. Adanya identitas ini menimbulkan perlakuan diskriminasi bagi pemakai tato yang dibagi menjadi dua bentuk, yaitu langsung dan tidak langsung. Diskriminasi langsung terjadi pada bidang pekerjaan, tempat umum, dan perumahan, sedangkan diskriminasi tidak langsung berupa kebijakan larangan pemakaian tato bagi karyawan pemerintahan dan guru, serta larangan bagi pemakai tato untuk memasuki gedung konser. Perlakuan diskriminasi ini tentunya menimbulkan dampak yaitu pembatasan dan larangan