Penguatan Peran Stakeholder Dalam Pengelolaan Hutan Mangrove Desa Cemara, Kabupaten Indramayu
Main Author: | Wicaksana, Muhamad Na’im Agista |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2019
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/178148/ |
Daftar Isi:
- Hutan mangrove memiliki peran penting bagi kehidupan yang ada di wilayah pesisir. Namun kenyataannya hutan mangrove di Desa Cemara mengalami degradasi/penurunan luas karena kegiatan yang ada di kawasan hutan mangrove tidak terkendali. Pada penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perubahan luas hutan mangrove selama Tahun 1998-2018, mengetahui penyebab perubahan luas hutan mangrove, dan mengetahui kepentingan serta pengaruh stakeholder. Sehingga mendapatkan suatu bentuk penguatan peran stakeholder dalam pengelolaan hutan mangrove Desa Cemara. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer meluputi citra landsat Tahun 1998, 2003, 2008, 2013, dan 2018, hasil observasi dan kuesioner. Kuesioner digunakan untuk memperoleh data untuk analisis stakeholder mengenai kepentingan dan pengaruh yang dimiliki stakeholder. Data sekunder yang digunakan berupa studi literatur dan dokumen perencanaan (RTRW Kab. Indramayu, RZWP3K Prov. Jawa Barat, dan peraturan terkait pengelolaan hutan mangrove di Kabupaten Indramayu). Hasil klasifikasi citra landsat menunjukkan bahwa selama 20 tahun tutupan hutan mangrove mengalami penurunan seluas 507,82 ha, luas tambak mengalami peningkatan seluas 403,51 ha, dan adanya kemunduran garis pantai mencapai 184 ha. Penyebab penurunan luas mangrove berdasarkan hasil analisis crosstab dan sinkronik diakronik adalah terjadi konversi lahan mangrove menjadi tambak. Serta kebijakan pengelolaan mangrove yang mulai ada pada Tahun 2008 belum memulihkan hutan mangrove karena kepentingan ekonomi masyarakat. Hasil analisis stakeholder mengklasifikasikan Perhutani, Dinas Perikanan dan Kelautan, Cabang Dinas Kehutanan Prov. Jawa Barat, dan Pemerintah Desa Cemara sebagai players. Koordinasi dengan stakeholder tersebut harus dapat dilakukan dengan baik sehingga tujuan pengelolaan hutan mangrove Desa Cemara dapat terwujud.